Show simple item record

dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.advisorSahara
dc.contributor.authorDienillah, Azka Azifah
dc.date.accessioned2016-10-13T02:18:50Z
dc.date.available2016-10-13T02:18:50Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81681
dc.description.abstractInklusi keuangan menjadi salah satu strategi guna meningkatkan pertumbuhan yang inklusif di berbagai negara, namun inklusi keuangan dapat menyebabkan peningkatan stabilitas maupun instabilitas dalam sistem keuangan. Tejadinya peningkatan stabilitas sistem keuangan dikarenakan inklusi keuangan mampu meningkatkan basis tabungan serta meningkatkan pembiayaan bagi masyarakat sehingga memperlancar fungsi intermediasi perbankan dan meningkatkan kinerja di sektor riil, sedangkan dampak instabilitas dapat terjadi dikarenakan inklusi keuangan dapat menurunan standar kredit, kedua berpotensi meningkatkan risiko reputasi bank, serta berpotensi menyebabkan instabilitas dikarenakan regulasi yang tidak matang dan mencukupi dari lembaga Microfinance. Dampak inklusi keuangan tersebut dapat berbeda antar kelompok tingkat pendapatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung indeks inklusi keuangan serta stabilitas sistem keuangan dan menganalisis dampak inklusi keuangan terhadap stabilitas sistem keuangan berdasarkan kelompok tingkat pendapatan negara dari tahun 2004-2011. Kelompok negara yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini mencakup kelompok negara berpendapatan menengah bawah (Mesir, El savador, India, Indonesia, Nigeria), berpendapatan menengah atas (Argentina, Bosnia, Chili, Colombia, Macedonia, Malaysia, Mexico, Namibia, dan Thailand), negara berpendapatan tinggi (Belgia, Ceko, Hungaria, Korea, dan Switzerland). Data yang digunakan berasal dari World Bank, IMF, dan lain sebagainya. Metode yang digunakan adalah Indeks Sarma untuk membangun indeks inklusi keuangan, Indeks Albulescu dan Goyeau untuk membangun indeks stabilitas sistem keuangan, dan model tobit untuk melihat dampak inklusi keuangan terhadap stabilitas sistem keuangan. Hasilnya ialah pada negara bependapatan lebih tinggi memiliki indeks inklusi keuangan dan stabilitas sistem keuangan lebih tinggi dibandingkan negara dengan pendapatan lebih rendah. Inklusi keuangan memiliki dampak yang positif serta signifikan hanya pada kelompok negara bependapatan tinggi. Kelompok negara berpendapatan menengah bawah dan atas sebaiknya meningkatkan ketersediaan jasa keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan meningkatkan pembangunan keuangan untuk meningkatkan stabilitas sistem keuangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcNational incomeid
dc.titleDampak Inklusi Keuangan Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan Berdasarkan Tingkat Pendapatan Negaraid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordindeks inklusi keuanganid
dc.subject.keywordindeks stabilitas sistem keuanganid
dc.subject.keywordmodel tobitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record