Show simple item record

dc.contributor.advisorErizal
dc.contributor.advisorSapei, Asep
dc.contributor.authorFauzan, Sayed Ahmad
dc.date.accessioned2016-09-21T01:58:51Z
dc.date.available2016-09-21T01:58:51Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81577
dc.description.abstractJakarta merupakan wilayah yang memiliki resiko gempa tingkat menengah berdasarkan peta zonasi gempa tahun 2010 yang dipublikasikan oleh Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Upaya mitigasi kegagalan struktur gedung di wilayah Jakarta akibat gempa sangat perlu dilakukan guna mengetahui kondisi kinerja struktur gedung tersebut agar tetap dapat memikul beban yang diterimanya, terutama beban gempa berdasarkan peraturan pembebanan yang terbaru. Gedung X yang menjadi objek penelitian dalam studi ini belum memiliki Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007. Gedung X merupakan gedung perkantoran yang memiliki 14 lantai, berlokasi di wilayah Jakarta. Gedung X dibangun di area tanah lunak. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengevaluasi ketahanan gempa struktur Gedung X di Jakarta berdasarkan peraturan perencanaan konstruksi yang berlaku di Indonesia serta merekomendasikan perkuatan struktur untuk elemen balok dan kolom yang dianggap lemah terhadap beban lentur dan beban geser. Pemodelan struktur gedung dianalisis menggunakan program Extended Three Dimensional Analysis of Building System (ETABS) versi 9.7.2 dan pemodelan struktur atap dianalisis menggunakan program Structural Analysis Program (SAP) 2000 versi 11. Analisis pembebanan yang diberikan yaitu, pembebanan statik berdasarkan PPPURG 1987 dan pembebanan dinamik gempa menggunakan analisis prosedur spektrum respons ragam (Response Spectrum Modal Analysis) berdasarkan SNI 03-1726-2012. Prosedur pembebanan dinamik ini harus mempertimbangkan faktor pengali (0.85V1)/Vt dan faktor redudansi sesuai SNI 03-1726-2012. Hasil studi penelitian ini diantaranya: (1) Hasil analisis simpangan maksimum antar lantai akibat pembeban gempa dinamik spektrum respons ragam untuk arah-x yaitu 68.60 mm dan arah-y yaitu 101.20 mm. Gedung X dinyatakan tidak memenuhi batas simpangan yang diizinkan; (2) Hasil evaluasi keamanan elemen-elemen pada struktur Gedung X yang dianalisis oleh program ETABS menunjukkan bahwa terdapat beberapa elemen balok dan kolom yang lemah terhadap gaya geser dan gaya momen, sehingga membutuhkan perkuatan struktur; (3) Rekomendasi perkuatan struktur antara lain, pada struktur balok direncanakan pemberian lapisan CFRP (Carbon Fiber Reinforced Polymer) dan struktur kolom direncanakan Concrete Jacketing Column (4) Setelah dilakukan perkuatan struktur pada kolom diperoleh analisa bahwa eksisting pondasi pile masih mampu mendukung gaya aksial terfaktor.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEngineeringid
dc.subject.ddcCivil and structural engineeringid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcJakarta Timurid
dc.titleEvaluasi Struktur Gedung X Di Jakarta Berdasarkan Sni 03-1726-2012 Ketahanan Gempa Untuk Struktur Gedungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGedungid
dc.subject.keywordgempaid
dc.subject.keywordperkuatanid
dc.subject.keywordCFRPid
dc.subject.keywordselimut beton.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record