Show simple item record

dc.contributor.advisorSyuaib, M Faiz
dc.contributor.advisorLiyantono
dc.contributor.authorNovistiara, Arnal
dc.date.accessioned2016-08-30T03:58:10Z
dc.date.available2016-08-30T03:58:10Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81406
dc.description.abstractProses produksi nanas kaleng merupakan sebuah proses dimana buah nanas segar diolah dan dikemas dalam wadah kaleng menjadi suatu produk berupa nanas kaleng. Tropical Fruit Salad (TFS) kaleng memiliki proses yang sama dengan nanas kaleng namun buah yang digunakan menggunakan campuran buah lainnya seperti jambu dan pepaya. Dalam proses produksi ini terdapat karakteristik proses kerja yang perlu untuk diperhatikan seperti ketepatan, kecepatan serta keselamatan (safety) yang hasil akhirnya berupa suatu produk yang optimal dan berkualitas. Di sisi lain manusia sebagai individu yang melakukan proses pengolahan juga memiliki karakteristik tersendiri yang perlu diperhatikan seperti karakteristik fisik, fisiologis dan psikologis yang berbeda pada setiap individu dan akan berpengaruh terhadap proses kerja. Dikarenakan sebagian besar kegiatan pada proses produksi nanas dan TFS kaleng masih dilakukan secara manual oleh pekerja serta mesin yang dikendalikan oleh operator maka agar tercapai produktivitas yang optimal, kajian atau penelitian mengenai “human factor” perlu dilakukan pada penelitian ini. Ergonomika sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan pekerjaan serta lingkungan kerja dapat diterapkan pada aktivitas produksi nanas dan TFS kaleng untuk menyesuaikan karakteristik proses produksi (kerja) dengan karakteristik manusia (pekerja). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dan mengoptimasi jumlah dan distribusi tenaga kerja pada alur produksi nanas dan TFS kaleng yang sesuai dengan pendekatan ergonomika beban kerja dan waktu baku. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa metode. Pertama adalah metode untuk penentuan waktu baku, kedua adalah untuk penentuan beban kerja dan ketiga adalah metode untuk melakukan analisis optimasi jumlah dan pendistribusian berdasarkan waktu baku dan beban kerja. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 371 pekerja (362 fix worker dan 9 flexible worker) dibutuhkan pada line produksi nanas kaleng untuk memenuhi target produksi 250000 kaleng/hari. Dengan 384 pekerja yang ada sekarang, berpotensi untuk meningkatkan 3.5% dari target produksi nanas kaleng. Pada kasus TFS kaleng, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 347 pekerja (330 fix worker dan 17 flexible worker) dibutuhkan pada line produksi TFS kaleng untuk memenuhi target produksi 7500 kaleng/hari. Dengan 384 pekerja yang ada sekarang, berpotensi untuk meningkatkan 10.5% dari target produksi TFS kaleng.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural macinesid
dc.subject.ddcHarvestingid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleAnalisis Waktu Baku Dan Beban Kerja Untuk Optimasi Jumlah Dan Distribusi Pekerja Pada Produksi Buah Kaleng (Studi Kasus: Produksi Nanas Dan Tropical Fruit Salad Kaleng).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordNanas kalengid
dc.subject.keywordTFS kalengid
dc.subject.keywordwaktu bakuid
dc.subject.keywordbeban kerjaid
dc.subject.keywordoptimasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record