Show simple item record

dc.contributor.advisorGunawan, Andi
dc.contributor.advisorMunandar, Aris
dc.contributor.authorPutra, Priambudi Trie
dc.date.accessioned2016-05-19T06:14:26Z
dc.date.available2016-05-19T06:14:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80535
dc.description.abstractPertumbuhan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia meningkatkan kebutuhan akan perumahan. Kota saat ini dituntut untuk menjadi tempat yang nyaman sekaligus berkelanjutan. Konsep desain yang ekologis atau ecodesign merupakan pendekatan dalam lanskap permukiman yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip utama konsep ecodesign adalah integrasi desain alami dengan desain artifisial. Partisipasi masyarakat merupakan pertimbangan utama di dalam pengembangan desain lanskap yang ekologis. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat perumahan terhadap konsep ecodesign serta menganalisis aspek ecodesign dan estetika perumahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui kegiatan survei lapang, wawancara, dan studi literatur dengan tahapan (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan lapang, dan (3) tahap analisis data. Lokasi penelitian ini dilakukan di tiga perumahan di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, yaitu Bumi Menteng Asri, Griya Melati, dan Pakuan Regency. Terdapat dua fokus penelitian dalam konsep ecodesign lanskap permukiman ini yaitu konsep ecodesign lanskap permukiman skala rumah dan skala perumahan. Baik konsep ecodesign lanskap permukiman skala rumah maupun konsep skala perumahan dinilai menggunakan kriteria daftar periksa. Evaluasi estetika dilakukan untuk penelitian konsep ecodesign skala rumah menggunakan Scenic Beauty Estimation (SBE). Setelah dilakukan SBE, digunakan uji U Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan kualitas estetika di tiga lokasi penelitian. Untuk mengetahui korelasi antara aspek persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat serta korelasi antara aspek ecodesign dan estetika digunakan uji Rank Spearman. Berdasarkan hasil survei responden (n=90), terdapat 36% responden yang memahami konsep ecodesign lanskap permukiman dan sisanya (64%) tidak memahami konsep tersebut. Sebanyak 75% responden yang mengetahui konsep ecodesign menerapkan konsep ecodesign dalam perilaku sehari-hari. Meskipun terdapat 64% responden yang tidak memahami konsep ecodesign, mereka memiliki perilaku yang sejalan dengan konsep ecodesign. Pakuan Regency memiliki tingkat ecodesign tertinggi untuk nilai ecodesign skala rumah (30%), diikuti oleh Bumi Menteng Asri (17%) dan Griya Melati (7%). Griya Melati meraih nilai tertinggi untuk nilai ecodesign skala perumahan (65%), diikuti oleh Pakuan Regency (63%) dan Bumi Menteng Asri (60%). Pakuan Regency memiliki nilai estetika tertinggi. Hasil dari uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi, preferensi, dengan perilaku masyarakat. Selain itu, tidak terdapat hubungan antara aspek ecodesign serta aspek estetika. Namun demikian, terdapat korelasi positif antara aspek ecodesign dengan estetika sehingga potensi pengembangan lanskap permukiman yang bernilai ekologis dan estetis dapat dikembangkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcLandscapeid
dc.titlePersepsi, Preferensi, Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Konsep Ecodesign Lanskap Permukimanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekologiid
dc.subject.keywordestetikaid
dc.subject.keywordkotaid
dc.subject.keywordmasyarakatid
dc.subject.keywordpartisipasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record