Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman Mohammad
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti
dc.contributor.authorFauzi, Dian
dc.date.accessioned2016-05-19T04:34:01Z
dc.date.available2016-05-19T04:34:01Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80467
dc.description.abstractKentang (Solanum tuberosum L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mendapat prioritas untuk pengembangan diversifikasi konsumsi pangan, sehingga kentang dijadikan salah satu komoditi pangan yang penting di dunia. Salah satu jenis kentang yang dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia adalah kentang merah. Kentang merah mengandung karbohidrat lebih banyak dan berkadar air lebih rendah. Hal ini membuat olahan kentang merah menjadi keripik dan makanan lain akan lebih gurih dan lezat. Dari sisi pembudidayaan, kentang merah lebih tahan terhadap hama atau penyakit. Kentang merah merupakan salah satu komoditas sayuran penting yang memiliki peluang bisnis prospektif. Kentang merah baru dibudidayakan di wilayah Pegunungan Dieng, Jawa Tengah, Bengkulu dan Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Komoditas kentang merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Solok. Saat ini Kabupaten Solok sangat tepat untuk mengembangkan komoditi kentang merah melalui pembangunan agribisnis kentang merah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, mengidentifikasi isu strategis untuk melihat kondisi internal dan eksternal pengembangan komoditas kentang merah di Kabupaten Solok dan memformulasikan strategi upaya mengembangkan agribisnis kentang merah untuk mensejahterakan petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode secara kualitatif dan kuantitatif yang meliputi: analisis deskriptif untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan sistem agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok, analisis usahatani, analisis matriks IFE dan EFE untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, analisis SWOT untuk menyusun strategi pengembangan agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok serta rancangan arsitektur strategi untuk membuat rekomendasi program kerja pengembangan agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok. Hasil analisis menunjukkan kondisi sistem agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok masih belum berjalan secara utuh, yang disebabkan oleh belum berfungsinya subsistem hulu, dimana pelaku pengadaan sarana produksi masih dilakukan secara perorangan yang menyebabkan masih kurangnya input produksi yaitu masalah bibit kentang merah. Pada subsistem usahatani, budidaya kentang merah telah memberikan keuntungan kepada petani sebesar Rp1 521.83/ kg dengan R/C ratio 1.25 yang artinya setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp1.25. Karena R/C ratio yang dihasilkan pada usahatani kentang merah besar dari satu, maka usahatani ini layak untuk dikembangkan. Pada subsistem pemasaran, kentang merah baru dipasarkan ke daerah sekitar Kabupaten Solok dan harga ditentukan oleh pedagang pengumpul. Pada subsistem hilir (pengolahan), para pengusaha olahan kentang belum menggunakan kentang merah sebagai bahan baku olahannya yang menyebabkan kentang merah baru dijual dalam produk segar. Pada subsistem jasa dan penunjang, didukung oleh penyuluh pertanian yang mendampingi dan memberikan informasi terkait budidaya kentang merah, tetapi dari penunjang permodalan, petani belum memanfatkan kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan karena mereka masih memanfaatkan modal pribadi. Berdasarkan hasil identifikasi terhadap faktor internal dan eksternal, maka diperoleh: (a) Pada faktor internal, faktor kekuatan yang menempati peringkat pertama adalah keinginan untuk selalu maju dan belajar dari kelompok tani dengan skor 0.52 dan yang menjadi kelemahan utamanya adalah sistem pembayaran yang kurang menguntungkan petani dengan skor 0.10, (b) Pada faktor eksternal, faktor peluang yang menempati peringkat pertama adalah dukungan dari pemerintah dengan skor 0.44 dan yang menjadi ancaman utama adalah terjadinya stabilitas politik dengan skor 0.25. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT maka diperoleh sebelas strategi yang direkomendasikan dalam pengembangan agribisnis kentang merah di Kabupaten Solok. Dari sebelas strategi yang telah dihasilkan tersebut, kemudian dijabarkan kedalam tujuh belas program yang direkomendasikan berdasarkan hasil analisis. Program tersebut dibagi dua yaitu program yang rutin berjalan dan program yang bertahap dijalankan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgricultural economyid
dc.titleStrategi Pengembangan Agribisnis Kentang Merah Di Kabupaten Solok Sumatera Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordagribisnisid
dc.subject.keywordarsitektur strategiid
dc.subject.keywordkentang merahid
dc.subject.keywordswotid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record