Show simple item record

dc.contributor.advisorMarliyati, Sri Anna
dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.advisorEffendi, Adi Teruna
dc.contributor.authorEliza
dc.date.accessioned2016-04-27T03:49:20Z
dc.date.available2016-04-27T03:49:20Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80065
dc.description.abstractDi Indonesia, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab pertama dari seluruh kematian yakni sebesar 37%, diikuti dengan penyakit menular, masalah kesehatan terkait maternal, perinatal, dan gizi (22%), kanker (13%), penyakit tidak menular lainnya (10%), kecelakaan (7%), diabetes (6%), dan penyakit pernafasan kronik (5%) (WHO 2014). Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyempitan pembuluh darah (arteri koroner) sehingga tidak cukup suplai darah yang membawa oksigen dan zat gizi ke jantung (Wu et al. 2014). Penyempitan pembuluh darah terjadi karena adanya aterosklerosis. National Cholesterol Education Programme Adult Treatment Panel (NCEP ATP) III Guideline (2001), membagi faktor risiko PJK menjadi dua, yaitu: 1) Faktor yang tidak dapat diubah (nonmodifiable risk factors) antara lain keturunan, umur, jenis kelamin; 2) Faktor yang dapat diubah (modifiable risk factors): dislipidemia, tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, konsumsi alkohol, diabates mellitus, stres, aktivitas fisik kurang dan kelebihan berat badan/obesitas. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara usia, gaya hidup, lingkar pinggang dan asupan zat gizi dengan profil lipid dan kadar selenium darah pada pasien penyakit jantung koroner di rumah sakit Pusri Medika Palembang. Tujuan khususnya antara lain: 1) mengetahui karakteristik subjek; 2) mengidentifikasi gaya hidup sehat subjek (kebiasaan merokok, aktivitas fisik dan olahraga); 3) Menganalisis status gizi (obesitas sentral) dengan pengukuran lingkar pinggang; 4) menganalisis profil lipid darah dan kadar selenium darah; 5) menganalisis asupan zat gizi; 6) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan profil lipid dan kadar selenium darah pada pasien penyakit jantung koroner. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yang dilakukan dari bulan Pebruari sampai Agustus 2015. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Pusri Medika Palembang dengan jumlah sampel 53 orang. Kriteria inklusinya adalah: 1) pasien pria dan wanita yang didiagnosis dokter menderita PJK, dibuktikan dengan nyeri dada (angina pectoris), infark miokard, peningkatan kadar enzim CKMB serta Troponin I positif; 2) merupakan pasien baru maksimal 2 minggu didiagnosa menderita PJK; 3) bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent; 4) dapat berkomunikasi dengan baik. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan data rekam medik serta pengukuran langsung. Analisis yang dilakukan meliputi analisis deskriptif dan inferensia (uji Chi-square, Rank Spearman dan regresi logistik berganda) Berdasarkan karakteristik menunjukkan bahwa sebagian besar subjek (79.2%) berjenis kelamin pria. Sebesar 50.9% subjek berusia lebih dari atau sama dengan 60 tahun (lansia). Sebagian besar wanita (90.9%) yang menderita PJK sudah mengalami menopause. Berdasarkan gaya hidup, sebagian besar subjek (73.6%) perokok, sebagian besar subjek (79.2%) tidak berolahraga dan sebesar 64.2% aktivitas fisik subjek tergolong rendah. Berdasarkan lingkar pinggang, sebagian besar (69.0%) pria mengalami obesitas, sedangkan pada wanita lebih dari separuh (54.5%) memiliki status gizi normal. Lebih dari separuh subjek baik pria maupun wanita memiliki kadar kolesterol total (K-total) darah yang tinggi, masing-masing 59.5% dan 63.6%. Rata-rata kadar K-total yaitu 249.0±42.1 mg/dL. Sebagian besar subjek baik pria dan wanita memiliki kadar K-LDL darah tinggi, masing-masing 59.5% dan 72.7%. Rata-rata kadar K-LDL yaitu 174.5±38.9 mg/dL. Sebagian besar subjek baik pria dan wanita memiliki kadar K-HDL yang rendah, masing-masing 78.6% dan 81.8%. Rata-rata kadar K-HDL yaitu 35.4.0±7.1 mg/dL. Lebih dari separuh subjek baik pria dan wanita memiliki kadar trigliserida tinggi, masing-masing sebesar 54.8% dan 63.6%. Rata-rata kadar trigliserida yaitu 212.8±75.4 mg/dL. Kadar selenium darah subjek semuanya rendah, dengan rata-rata 10.43±3.54 μg/L. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kadar K-total (p<0.05), aktivitas fisik dengan kadar K-total (p<0.05), asupan serat makanan dengan kadar K-total (p<0.05) dan asupan vitamin E dengan kadar K-total (p<0.05). Hasil uji regresi logistik berganda menujukkan bahwa faktor yang berpeluang terhadap peningkatan kadar K-total darah adalah asupan serat makanan yang kurang (OR=5.234; 95% CI: 1.422–19.265). Faktor-faktor yang berpeluang terhadap peningkatan kadar trigliserida adalah asupan vitamin C yang kurang (OR=4.860; 95% CI: 1.293–18.262), dan lingkar pinggang yang besar/obesitas sentral (OR=4.294; 95% CI: 1.108–16.641).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcNutrition principlesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSumatera Selatanid
dc.titleHubungan Antara Usia, Gaya Hidup, Lingkar Pinggang Dan Asupan Zat Gizi Dengan Profil Lipid Dan Kadar Selenium Darah Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Pusri Medika Palembang.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordasupan zat giziid
dc.subject.keywordkadar selenium darahid
dc.subject.keywordlingkar pinggangid
dc.subject.keywordpenyakit jantung koronerid
dc.subject.keywordprofil lipid darahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record