Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, M.Yanuar J.
dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorKusmana., Cecep
dc.contributor.authorSubarna, Dadang
dc.date.accessioned2016-01-08T22:16:06Z
dc.date.available2016-01-08T22:16:06Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77258
dc.description.abstractDAS Cisangkuy yang terletak di wilayah Citarum hulu adalah bagian dari cekungan Bandung sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) dan mempunyai peran penting dalam memasok kebutuhan air baku bagi Kota dan Kabupaten Bandung. DAS tersebut mempunyai sifat yang menarik ditinjau dari aspek iklim yaitu antara daerah hulu dan daerah hilir mempunyai indeks kelembapan iklim, sifat temperatur, curah hujan, evapotranspirasi, pola limpasan permukaan dan dampak perubahan iklim yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh karakteristik biofisik yang berbeda antara hulu dan hilir terutama topografi. Berlangsungnya penggunaan lahan secara intensif dan tidak memperhatikan aspek lingkungan dan variabilitas iklim yang tinggi telah menimbulkan masalah pada tata kelola air. Karakteristik biofisik yang berbeda antara hulu dan hilir dan perlakuan yang tidak tepat terhadap sumberdaya DAS terutama lahan, akan membawa konsekuensi logis bagi pendekatan aspek pengelolaan jangka panjang. Oleh karena itu perlu kajian komprehensif terhadap variabilitas iklim terkait dengan aspek pengelolaan terutama curah hujan dan limpasan dengan beberapa metode pendekatan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan model pengelolaan DAS berbasis variabilitas iklim dengan sasaran (1) Menganalisis pengaruh iklim global dan pengaruh kondisi lokal (topografi) terhadap variabilitas hidroklimat di DAS Cisangkuy. (2) Mengembangkan suatu model prediksi hidroklimat di DAS Cisangkuy.(3) Menganalisis model simulasi perubahan tata guna, tutupan dan kemiringan lahan terhadap debit sungai Cisangkuy. (4) Mengkaji tingkat kepentingan program-program yang diperlukan di DAS Cisangkuy terkait dengan variabilitas iklim. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut beberapa metode digunakan seperti analisis wavelet, analisis statistik antara curah hujan dan elevasi, pengembangan model prediksi komponen iklim dan analisis model hidrograf satuan terdistribusi dalam rangka berbagai kemungkinan skenario ke depan serta program-program yang dibutuhkan pada aspek pengelolaan jangka panjang berdasarkan model terstruktur interpretasi terkait variabilitas iklim di DAS Cisangkuy. Hasil analisis data curah hujan menunjukkan variabilitas tinggi dari hilir ke hulu secara berurutan dengan nilai CV (Coefficient Variability) yaitu stasiun Ciherang, Cileunca, Kertamanah dan Cipanas masing-masing 70%, 78%, 82%, 84%. Curah hujan mempunyai osilasi dominan sekitar 12 bulan (osilasi tahunan). Debit sungai Cisangkuy mempunyai variabilitas tinggi pula yaitu 86%, serta osilasi dominan 12 bulan, osilasi 64 bulan di stasiun Kamasan dan 97%, osilasi 12 bulan, 128 bulan di stasiun Pataruman. Peningkatan curah hujan dengan elevasi mempunyai nilai rata-rata 11.62 mm per 100 m. Musim penghujan (DJF) mempunyai kenaikan sebesar 17.7 mm dan musim kemarau (JJA) mempunyai kenaikan sebesar 5.9 mm per 100 m. Skenario perubahan penatagunaan lahan dibuat untuk kondisi eksisting 2010 dan kondisi RTRW 2030 untuk mengetahui pengaruhnya terhadap limpasan di masa mendatang berdasar kan model prediksi curah hujan yang dikembangkan. Dengan metode statistik non-linear didapat parameter untuk prediksi curah hujan yaitu waktu tunda 2 dan dimensi embedding 23 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.60. Validasi model limpasan dengan data pengamatan dilakukan pada rentang 2001-2011 didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0.65. Hasil skenario eksisting 2010 didapat puncak limpasan sebesar 5.51 m3/dt sedangkan skenario RTRW sebesar 4.26 m3/dt, terjadi reduksi sebesar 1.25 m3/dt. Rasio limpasan rata-rata untuk skenario 2010 terhadap skenario RTRW selama rentang 2015-2050 sebesar 0.55 atau turun sebesar 44%. Hal ini menunjukkan bahwa penatagunaan lahan sesuai dengan peruntukannya yang disusun berdasarkan pola RTRW dapat menurunkan tingkat limpasan ke level yang signifikan. Untuk mencapai program pengelolaan jangka panjang pada level perencanaan strategis agar tercapai konservasi pengelolaan DAS secara optimal terkait variabilitas dan perubahan iklim adalah peningkatan kesadaran para pihak, konservasi daerah tangkapan hujan (Recharge Area), teknologi pengelolaan DAS dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan aparat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHydrologyid
dc.subject.ddcWateshedsid
dc.titleStrategi Konservasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Variabilitas Iklim Di Das Cisangkuy Citarum Huluid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordStrategi Konservasiid
dc.subject.keywordPengelolaan DASid
dc.subject.keywordVariabilitas Iklimid
dc.subject.keywordCitarum Huluid
dc.subject.keywordCurah Hujanid
dc.subject.keywordAliran Sungaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record