Show simple item record

dc.contributor.advisorS, Aryani Sismin
dc.contributor.authorAmarilis, Kartika
dc.contributor.authorSutiarno, Wahyu
dc.contributor.authorY, Angger Agung D
dc.contributor.authorAnnisa, Gita Septi
dc.contributor.authorWahid, Azizul Al
dc.date.accessioned2015-03-02T06:21:00Z
dc.date.available2015-03-02T06:21:00Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74371
dc.description.abstractPenyakit diabetes melitus adalah suatu penyakit yang kronis, dengan tanda yang khas yaitu meningkatnya kadar glukosa dalam darah dan dapat ditemukan dalam urin. Penyakit ini disebabkan karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Hal tersebut menunjukan kebutuhan akan solusi penyembuhan sangat diperlukan. Saat ini penyembuhan untuk penderita penyakit diabetes melitus masih menggunakan obat kimia yang dapat mempunyai efek samping. penelitian menggunakan pengobatan secara herbal yang bisa diterapkan di masyarakat dengan mudah dan tanpa efek samping. Salah satu salah satu herbal yang akan digunakan adalah daun kenitu. Kenitu merupakan pohon yang buah dan daunnya banyak tumbuh di daerah Jawa Timur. Hampir dari semua bagian tumbuhan ini dapat dimanfaatkan. Koffi et al. (2009) mengatakan bahwa daun kenitu mampu mengurangi kadar glukosa darah pada tingkat konsentrasi tertentu. Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh air rebusan daun kenitu terhadap penurunan kadar gula darah yang terjadi pada tikus normal agar konsentrasi yang diberikan dapat dijadikan salah satu obat alternatif pada penderita diabetes mellitus. Studi ini berjudul “Penurunan Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Melalui Pengembangan Obat Herbal Dengan Teknik Ekstraksi Daun Kenitu” yang akan dilaksanakan selama empat bulan di Laboratorium Program Diploma IPB dengan menggunakan hewan percobaan tikus sebanyak 20 ekor yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok tikus pertama yang tidak mendapatkan perlakukan untuk dijadikan sebagai perbandingan normal, dan kelompok tikus kedua merupakan tikus normal yang diberi perlakuan air rebusan daun kenitu dengan konsentrasi 10 g/L, 20 g/L, dan 30 g/L. Pemberian daun kenitu dan sample darah dilakukan 2 hari sekali sebanyak tujuh kali pencekokan selama dua minggu. Sample darah diambil dari ekor tikus. Hasil yag didapatkan adalah terjadinya penurunan kadar gula darah pada pencekokan pada hari pertama hingga pencekokan hari ke-tiga dan terjadinya kenaikan kadar gula darah pada pencekokan hari ke-empat hingga pencekokkan hari ke-tujuh. Konsentrasi terefektif untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus terdapat pada konsentrasi 20%.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePenurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus melalui pengembangan obat herbal dengan teknik ekstraksi daun kenituen
dc.typeOtheren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record