Show simple item record

dc.contributor.authorSuprayogi, Agik
dc.date.accessioned2015-01-21T08:34:09Z
dc.date.available2015-01-21T08:34:09Z
dc.date.issued2012-12-22
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73674
dc.description.abstractPara Ahli dalam konferensi PBB 29 Maret 2012 mengatakan bahwa dunia saat ini sedang mengalami darurat kemanusiaan dalam skala global atau disebut mereka dengan istilah “PLANET UNDER PRESSURE”. Fungsi keberlanjutan sistem bumi telah mengganggu kesejahteraan dan peradaban manusia di abad terakhir ini. Sekjen PBB dalam pidatonya mengatakan bahwa berbagai faktor yang mengancam kesejahteraan dan peradaban manusia adalah perubahan iklim, krisis pangan, krisis air, krisis energi, krisis keuangan, dan keamanan (Kompas On-Line, 30 Maret 2012). Presiden Bank Dunia mengatakan suhu global dapat meningkat 4oC di abad ini (Abad 21) bila pencegahan tidak segera dilakukan, dan dunia harus mengatasi perubahan iklim dengan langkah agresif karena hal ini terkait masalah kemiskinan dan keadilan sosial (Kompas On-Line, 23 November 2012). Mencermati kondisi bumi seperti tersebut diatas, seakan-akan kita tidak percaya bahwa bencana, penyakit menular (zoonosis), krisis pangan, air, dan energi telah terjadi di Indonesia. Tidak ada satu keahlian atau lembaga mana pun di dunia ini yang mampu mengatasi masalah tersebut sendirian. Masalah tersebut sangat kompleks sehingga perlu pemahaman holistik dan memerlukan adanya kerjasama dalam bentuk jejaring (networking) secara inter- dan trans-disiplin keilmuan. Dalam menghadapi tantangan global ini, dituntut adanya peran aktif dan dinamis para ahli dari berbagai bidang keilmuan. Fisiologi hewan (Ilmu Faal Hewan) adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi jaringan, organ, dan sistem organ hewan secara multiseluler, termasuk sistem integrasinya dengan lingkungan (Randal et al., 2002). Ahli fisiologi hewan harus mengambil peran penting dalam menghadapi ancaman perubahan iklim melalui suatu upaya adaptasi dan mitigasi pengelolaan hewan-ternak di kondisi iklim tropis Indonesia. Di samping itu, ahli fisiologi hewan harus mampu mengembangkan sumber daya alam lokal dalam menghadapi kemungkinan krisis pangan melalui upaya perbaikan kesehatan dan produksi ternak. Peran ahli fisiologi ini secara langsung akan berdampak pada peningkatan tingkat pendapatan masyarakat (peternak) yang nantinya mampu menumbuhkan penguatan ekonomi nasional.en
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titlePeran Ahli Fisiologi Hewan Dalam Mengantisipasi Dampak Pemanasan Global Dan Paya Perbaikan Kesehatan Dan Produksi Ternaken
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record