Show simple item record

dc.contributor.advisorBarus, Baba
dc.contributor.advisorPanuju, Dyah Retno
dc.contributor.authorFajarini, Rahmi
dc.date.accessioned2015-01-07T07:14:25Z
dc.date.available2015-01-07T07:14:25Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73120
dc.description.abstractKebutuhan akan lahan meningkat dari waktu ke waktu dipicu oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan struktur masyarakat dan perekonomian. Peningkatan kebutuhan akan lahan tersebut merupakan kondisi lazim sebagai konsekuensi logis dari pembangunan. Di sisi lain, penawaran terhadap lahan tidak pernah bertambah, sehingga cepat atau lambat kondisi tersebut akan menimbulkan alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan akan menjadi masalah apabila lahan yang dirubah penggunaannya merupakan lahan dengan fungsi lindung maupun lahan pertanian produktif karena akan menyebabkan penurunan produksi pangan dan kerugian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dan pola penggunaan lahan di Kabupaten Bogor tahun 1989-2013, menentukan faktor-faktor penentu perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bogor, memprediksi penggunaan lahan tahun 2025 dan menguji akurasinya, serta mengevaluasi keselarasan prediksi penggunaan lahan tahun 2025 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor 2005-2025. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Bogor dari tahun 1989 hingga 2013 mengalami dinamika yang cukup tinggi. Lahan yang paling banyak berubah adalah lahan pertanian baik lahan pertanian basah (sawah) maupun lahan pertanian kering (kebun dan tegalan). Total areal pertanian yang berubah menjadi lahan terbangun sebesar 47,953 ha atau 16.04% dari luas Kabupaten Bogor. Pola perubahan yang signifikan terjadi pada rentang tahun 1995-2001. Faktor-faktor yang meningkatkan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian adalah izin lokasi tahun 2005, penetapan kawasan industri dalam kebijakan tata ruang, semakin dekat jarak ke/dari jalan kolektor, dan semakin dekat jarak ke/dari pusat aktivias ekonomi. Faktor-faktor menurunkan perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non pertanian adalah adalah kelas lereng (16 – 25%), jenis tanah podsolik, dan semakin dekat jarak ke/dari pusat pemerintahan kabupaten Prediksi penggunaan lahan tahun 2013 memiliki nilai ketepatan 80.49% sehingga model digunakan dalam prediksi penggunaan lahan tahun 2025. Hasil analisis keselarasan RTRW 2005-2025 dengan penggunaan lahan aktual 2013 menunjukkan adanya ketidakselarasan yang dapat menjadi masalah tata ruang di Kabupaten Bogor sebesar 63,822 ha atau 21.36%, dimana kawasan hutan hilang sebesar 64.90%, kawasan pertanian lahan basah hilang sebesar 20.68% serta tubuh air hilang sebesar 6.49%. Hasil analisis keselarasan RTRW 2005-2025 dengan penggunaan lahan hasil prediksi tahun 2025 menunjukkan adanya ketidakselarasan dengan alokasi ruang yang berpotensi menjadi permasalahan tata ruang sebesar 75,577 ha atau 25.29%, dimana terdapat potensi berkurangnya fungsi hutan, fungsi pertanian lahan basah dan fungsi tubuh air masing-masing sebesar 72.41%, 33,62%, 24.64%. Nilai tersebut menunjukkan adanya kenaikan ketidakselarasan dari tahun 2013 sebesar 11,856 ha atau 3.96%, yang mengindikasikan adanya kecenderungan potensi masalah tata ruang pada tahun-tahun mendatang.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleDinamika Perubahan Penggunaan Lahan Dan Perencanaan Tata Ruang Di Kabupaten Bogoren
dc.subject.keywordMarkov chainen
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanen
dc.subject.keywordpemodelan penggunaan lahanen
dc.subject.keywordregresi logistik bineren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record