Show simple item record

dc.contributor.advisorMuljono, Pudji
dc.contributor.advisorSadono, Dwi
dc.contributor.authorMujiburrahmad
dc.date.accessioned2015-01-06T03:52:19Z
dc.date.available2015-01-06T03:52:19Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72975
dc.description.abstractKondisi penyuluhan selama dekade terakhir ini banyak mengalami kemunduran, kemandulan dan stagnasi. Hal ini terjadi secara nasional dan kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Pidie sehingga maju mundurnya penyuluh sangat bergantung dari apresiasi dari pemegang kebijakan di masing-masing daerah dalam memahami tugas dan fungsi strategis penyuluhan pertanian dalam membangun sistem dan usaha agribisnis. Berbagai program dan hasil yang telah dicapai tersebut tentunya tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam membina petani. Pada pelaksanaannya program penyuluhan, tugas dan tanggung jawab penyuluh pertanian jelas, sehingga mereka berupaya menciptakan kinerja yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi tingkat kinerja penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya, serta menganalisis faktor–faktor yang berhubungan dengan kinerja penyuluh pertanian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sensus dan menggunakan paradigma kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai dengan April 2014 dengan menggunakan kuisioner, wawancara, pengamatan dan studi literatur. Populasi dalam penelitian ini adalah 47 orang, dengan rincian 34 orang penyuluh tanaman pangan serta 13 orang penyuluh tanaman holtikultura. Terkait dengan penggunaan teknik pengambilan sampel secara sensus, maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 orang. Data yang diperoleh ditabulasi dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Pidie secara keseluruhan hasil kinerjanya berada dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya beberapa aspek kinerja yaitu: evaluasi dan pelaporan, pengembangan penyuluhan pertanian, pengembangan profesi termasuk dan penunjang tugas penyuluh pertanian. Faktor karakteristik internal penyuluh pertanian yang berhubungan dengan kinerja penyuluh adalah: masa kerja, dan jumlah kelompok binaan, sedangkan yang tidak berhubungan adalah: umur, tingkat pendidikan formal, motivasi kerja dan pemanfaatan media. Faktor eksternal karakteristik petani yang berhubungan nyata dengan kinerja penyuluh adalah: dukungan administrasi dan kondisi lingkungan kerja, sedangkan yang tidak berhubungan nyata adalah: ketersediaan prasarana dan sarana, keterjangkuan daerah tempat bekerja dan tingkat partisipasi aktif petani. Faktor kompetensi tugas penyuluh yang berhubungan dengan kinerja penyuluh pertanian adalah: penerapan prinsip belajar orang dewasa, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama, sedangkan pengelolaan program penyuluhan dan pengelolaan kegiatan penyuluhan tidak berhubungan nyata.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcFarm Managementen
dc.subject.ddcInstructional farmsen
dc.titleKinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Pidie Provinsi Acehen
dc.subject.keywordpenyuluh pertanianen
dc.subject.keywordkinerjaen
dc.subject.keywordkarakteristiken
dc.subject.keywordkompetensien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record