Penyimpanan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Kuning dan Hitam pada Beberapa Tingkat Kadar Air Benih.
View/ Open
Date
2014Author
Permana, Ricky Sidik
Qadir, Abdul
Suwarno, Faiza C.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mendapatkan kadar air benih yang tepat dalam mempertahankan mutu benih kedelai kuning dan hitam selama penyimpanan dalam kondisi suhu dan RH terkontrol. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyimpanan Benih dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan November 2013 hingga bulan Mei 2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama varietas yang terdiri atas 4 taraf, yaitu varietas Burangrang, Tanggamus, Detam-2, dan Mallika. Faktor kedua adalah kadar air yang terdiri atas 3 taraf, yaitu 7% – 9%, 9.1% – 11%, dan 11.1% – 13%. Benih disimpan dengan teknik penyimpanan terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% selama 6 bulan dan dievaluasi setiap bulan terhadap parameter viabilitas, seperti; daya berkecambah (%), indeks vigor (%), kadar air (%), daya hantar listrik (μmhos (cm∙g)-1), dan laju respirasi benih (mg CO2 kg-1 jam-1). Kadar air optimal untuk penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% pada setiap varietas benih kedelai yang telah disimpan selama 6 bulan adalah kadar air dengan taraf 7% – 11%. Daya berkecambah Tanggamus, Mallika, Detam-2 masih tinggi, masing-masing 97.33%; 89.56%; 80.89%, hingga akhir penyimpanan, sedangkan varietas Burangrang dapat mempertahankan viabilitas yang tetap tinggi, >80%, hanya sampai periode simpan 3 bulan. Nilai DB benih kedelai yang masih tinggi menunjukkan bahwa penyimpanan dengan teknik terkontrol pada suhu 19 °C – 22 °C dan RH 64% – 67% dapat mempertahankan nilai viabilitas benih kedelai kuning dan hitam.