Show simple item record

dc.contributor.advisorHariyadi, Purwiyatno
dc.contributor.advisorMuhandri, Tjahja
dc.contributor.authorUlfa, Rosiana
dc.date.accessioned2014-12-18T02:38:32Z
dc.date.available2014-12-18T02:38:32Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72036
dc.description.abstractBeras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Karena itu, jasa penggilingan padi merupakan merupakan unit usaha yang dibutuhkan oleh masyarakat petani padi. Kebutuhan ini antara lain menyebabkan tumbuhnya unit penggiling padi kecil keliling (PPK-keliling), terutama di sentra produksi padi. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, hasil penggilingan gabah dengan menggunakan penggilingan padi besar (PPB) memiliki nilai rendemen beras yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggilingan padi kecil (PPK). PPB diketahui menghasilkan beras dengan kualitas bagus dengan jumlah kisaran beras utuh atau beras kepala cukup tinggi (63-67%) dan kisaran beras pecah, beras menir maupun beras kapur sangat rendah (3-5%). Penggilingan padi di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1484 unit, terdiri dari penggilingan padi tipe menetap sebanyak 433 unit dan jumlah penggilingan padi tipe keliling sebanyak 1051 unit. Karena skalanya yang kecil dan sifatnya yang tidak menetap (keliling), maka meningkatnya jumlah PPK-keliling menimbulkan kekhawatiran akan bisa meningkatkan besaran susut selama proses penggilingan, terutama jika dibandingkan dengan besaran susut pada Penggiling padi besar (PPB). Disamping itu, pengamatan awal yang dilakukan menunjukkan adanya beberapa praktek pemilik PPK-keliling yang dianggap berpotensi menurunkan rendemen giling. Faktor lain yang diduga mempengaruhi rendemen giling pada PPK-keliling adalah praktek penggilingan yang bersifat batch/ diskontinyu, yang mana perpindahan dari satu tahap proses ke tahap proses yang lainnya dilakukan dengan secara manual menggunakan tenaga manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan rendemen giling dan mutu beras pada proses penggilingan padi pada penggiling padi kecil keliling (PPK-keliling) dan penggiling padi besar (PPB), yang beroperasi di Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak masing-masing 12 kg gabah digiling pada 12 unit PPK-keliling di lokasi penelitian dan semua hasil penggilingan dilakukan penimbangan. Selanjutnya dilakukan pemisahan beras kepala, beras patah, beras menir, sekam dan bekatul dan masing-masing dilakukan penimbangan. Hasil rendemen giling dan mutu beras giling yang dihasilkan pada PPK-keliling ini kemudian dibandingkan dengan yang terjadi pada unit penggiling padi besar (PPB).Secara umum, penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen giling pada PPK-keliling (62.40 ± 3.23 %) tidak berbeda nyata dengan rendemen giling pada PPB (64.54± 1.21 %). Namun demikian, perbedaan yang nyata terlihat pada mutu beras yang dihasilkan, dimana PPK-keliling menghasilkan beras dengan kandungan beras patah dan beras menir yang lebih tinggi (berturut-turut adalah 28.87±8.76 % dan 26.34±9.28 %) dibandingkan dengan kandungan beras patah dan beras menir dari PPB (berturut-turut adalah 13.50±3.04 % dan 11.83±6.45 iv %). Secara umum, walaupun antara rendemen giling PPB dan PPK-keliling tidak berbeda nyata, beras yang dihasilkan dari PPK-keliling mempunyai mutu yang lebih rendah daripada mutu beras yang dihasilkan dari PPB.en
dc.language.isoid
dc.titleRendemen Giling dan Mutu Beras pada Beberapa Unit Penggilingan Padi Kecil Keliling di Kabupaten Banyuwangien
dc.subject.keywordmutu berasen
dc.subject.keywordpenggilingan padi kecil kelilingen
dc.subject.keywordrendemen giling.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record