Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarman, Asep
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga
dc.contributor.advisorWina, Elizabeth
dc.contributor.authorYogianto
dc.date.accessioned2014-12-10T04:27:05Z
dc.date.available2014-12-10T04:27:05Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71198
dc.description.abstractSektor peternakan khususnya ternak ruminansia, memegang peranan besar terhadap laju emisi gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global sekaligus merupakan bentuk representasi dari sejumlah kehilangan energi bagi ternak. Tanin dan saponin merupakan senyawa alami yang berpotensi digunakan sebagai zat aditif pakan dalam upaya mitigasi emisi gas metana ternak ruminansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ekstrak tanin, saponin, dan kombinasi keduanya sebagai zat aditif dalam pakan dengan proporsi hijauan dan konsentrat berbeda terhadap reduksi emisi gas metana dan terhadap pola fermentasi dalam rumen. Penelitian ini menggunakan teknik fermentasi in vitro. Media inkubasi yang digunakan adalah cairan rumen+larutan buffer bikarbonat yang ditempatkan dalam botol dan diinkubasi dalam water bath bersuhu 39-42ᵒC selama 48 jam. Cairan rumen diambil dari sapi peranakan Friesian Holstein berfistula. Penelitian terdiri dari dua eksperimen. Perbedaan kedua eksperimen terletak pada kualitas substrat pakan konsentrat yang digunakan dan terkait dengan proporsi kombinasi ekstrak tanin dan saponin. Proporsi kombinasi yang digunakan pada eksperimen 1 adalah 1:1, sedangkan proporsi kombinasi pada eksperimen 2 dibuat lebih kompleks. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Jika terdapat pengaruh nyata dari faktor perlakuan, akan diuji lanjut menggunakan uji jarak Duncan. Faktor pertama adalah pakan dengan proporsi hijauan konsentrat (HK) berbeda, terdiri dari A: pakan tinggi hijauan (PTH), B: pakan tinggi konsentrat (PTK). Faktor kedua adalah penambahan ekstrak tanin dan saponin (TS) pada dosis 2 mg/ml. Faktor penambahan TS pada eksperimen 1 terdiri dari E0: kontrol, E1: E0 + T(100%), E2: E0 + S(100%), E3: E0 + (T: 50% + S: 50%). Pada eksperimen 2 terdiri dari E0: kontrol, E1: E0 + T(100%), E2: E0 + S(100%), E3: E0 + (T: 75% + S: 25%), E4: E0 + (T: 50% + S: 50%), E5: E0 + (T: 25% + S: 75%). Peubah yang diamati pada eksperimen 1 meliputi: produksi gas, emisi gas metana, kecernaan bahan kering dan bahan organik (KBK dan KBO), dan konsentrasi amonia. Peubah yang diamati pada eksperimen 2 adalah sama dengan eksperimen 1, ditambah dengan peubah Volatile Fatty Acid (VFA) dan populasi mikroba rumen (total koloni bakteri dan total protozoa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penambahan TS pada eksperimen 1 dan 2 secara umum berpengaruh sangat nyata (P<0.01) menurunkan produksi gas metana baik pada saat ditambahkan dalam pakan tinggi hijauan (PTH) maupun pakan tinggi konsentat (PTK). Potensi efek saling menguatkan (sinergistik) antara tanin dan saponin terhadap penurunan gas metana secara umum tidak terlihat, dengan indikator tidak terdapat perbedaan nyata antara nilai emisi gas metana akibat penambahan TS dalam bentuk tunggal dibandingkan dengan penambahan dalam bentuk kombinasi pada kedua eksperimen. Penambahan TS yang berpengaruh positif dalam menurunkan emisi gas metana, diikuti dengan pengaruhnya terhadap peubah yang mencerminkan pola fermentasi di dalam rumen, berupa penurunan KBK/KBO dan konsentrasi amonia pada taraf sangat nyata (P<0.01). Penambahan TS pada eksperimen 2 secara umum berpengaruh tidak nyata terhadap VFA, namun interaksi antara faktor HK dan faktor penambahan TS yang tercermin dari penambahan ekstrak saponin (S) dalam PTK berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap VFA total, sangat nyata (P<0.01) terhadap proporsi propionat, dan cenderung nyata (P<0.10) terhadap rasio asetat/propionat. Faktor penambahan TS pada eksperimen 2, berpengaruh tidak nyata terhadap total koloni bakteri, namun berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap total protozoa yang tercermin dari pengaruh penambahan ekstrak saponin (S) dalam menurunkan populasi protozoa. Beberapa poin simpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Secara umum penambahan 2 mg/ml ekstrak tanin dan saponin maupun kombinasi keduanya berpengaruh menurunkan emisi gas metana dalam pakan tinggi hijauan dan pakan tinggi konsentrat, namun masih diikuti dengan penurunan KBK, KBO, dan konsentrasi amonia dalam rumen. 2) Nilai penurunan emisi gas metana akibat penambahan tanin dan saponin pada pakan tinggi hijauan adalah lebih tinggi dibandingkan pada pakan tinggi konsentrat. 3) Kombinasi antara ekstrak tanin dan saponin dalam berbagai proporsi tidak menunjukkan potensi efek sinergistik dalam menurunkan emisi gas metana.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAnimal Husbandryen
dc.subject.ddcAnimal nutritionen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleKajian In Vitro Reduksi Emisi Gas Metana Melalui Penambahan Ekstrak Tanin dan Saponin Dalam Pakan dengan Proporsi Hijauan Berbedaen
dc.subject.keywordtaninen
dc.subject.keywordsaponinen
dc.subject.keywordhijauanen
dc.subject.keywordkonsentraten
dc.subject.keywordmetanaen
dc.subject.keywordin vitroen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record