| dc.description.abstract | Ciliwung merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dianggap sebagai penyumbang terbesar terhadap terjadinya banjir di Jakarta. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi di kawasan DAS Ciliwung tentunya kebutuhan akan lahan untuk permukiman dan fasilitas semakin bertambah. Dalam kasus yang terjadi di beberapa kota besar pada DAS, permukaan badan air di dalam dan sekitar kota menghadapi gangguan yang signifikan akibat adanya reklamasi dan perubahan lahan serta pencemaran. Diketahui bahwa krisis air, terjadi jika musim hujan kebanjiran, saat musim kemarau kekeringan, dan terjadi pencemaran pada badan air yang serius sehingga hal ini akan menjadi kendala besar bagi pembangunan masa depan. Badan air yang juga disebut sebagai ruang terbuka biru (RTB) bersumber dari blue water seperti situ, waduk, embung dan sebagainya. RTB ini berguna sebagai tampungan retensi dan harus dipelihara dan dikembangkan keberadaannya dalam rangka mengurangi debit banjir. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian tentang manajemen RTB. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis perubahan dan arah perubahan tutupan lahan RTB di DAS Ciliwung; 2) menganalisis faktor-faktor pendorong perubahan tutupan lahan RTB di DAS Ciliwung; dan 3) menyusun strategi pengelolaan RTB dalam rangka menjaga keberadaan RTB dan merevitalisasi RTB yang ada di DAS Ciliwung. Penelitian ini dilakukan di DAS Ciliwung pada bulan Februari sampai bulan Juli 2013 dengan melakukan pengambilan data, pengamatan, dan wawancara secara langsung di lapangan. Penelitian dilakukan dengan metode penginderaan jauh yaitu dengan klasifikasi terbimbing menggunkaan Citra Landsat MSS tahun 1978, Landsat TM 1995, dan Landsat ETM+ 2010 untuk melihat tutupan lahan, perubahan serta arah perubahan RTB secara spatio-temporal selama 32 tahun. Analisis lanjut dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan RTB di DAS Ciliwung. Selanjutnya analisis SWOT dilakukan untuk menyusun strategi pengelolaan RTB di DAS Ciliwung. Perubahan tutupan lahan RTB di DAS Ciliwung dari tahun 1978 luasan RTB yang diidentifikasi melalui citra Landsat sebesar 675.05 ha atau sekitar 1.75% dari total luasan DAS Ciliwung secara keseluruhan. Pada tahun 1995 berkurang menjadi seluas 647.88 ha atau 1.68% dan tahun 2010 luasan RTB di DAS Ciliwung semakin berkurang menjadi seluas 581.78 ha atau 1.51%. Perubahan tutupan badan air cukup besar di DAS Ciliwung. Arah perubahan RTB paling signifikan menjadi area pemukiman sebesar 114.79 ha. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan RTB di DAS Ciliwung adalah faktor jarak dari kota, jarak dari jalan utama, lereng, jenis tanah dan kepadatan penduduk. Strategi pengelolaan RTB di DAS Ciliwung berdasarkan analisis SWOT diperoleh 11 alternatif strategi, lima di antaranya adalah pembuatan aturan khusus pengembang properti (swasta), ketika membuat area pemukiman wajib menyediakan RTB sebagai penyedia jasa lingkungan, sosialisasi tentang peran penting RTB kepada masyarakat dalam rangka menjaga eksistensi RTB, infrastruktur RTB dilengkapi untuk menjaga dari pendangkalan, strategi membuat rencana pengelolaan RTB oleh pemda dengan pemberian mekanisme reward dan punishment bagi masyarakat, dan pengembangan area wisata berbasis masyarakat lokal pada RTB yang dinilai berpotensi. | en |
