Analisis Hubungan Bauran Produk terhadap Brand Switching Pepsodent Reguler (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor)
Abstract
Persaingan terjadi di berbagai industri, termasuk di industri pasta gigi. PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan produsen sebuah merek pasta gigi populer di Indonesia (Pepsodent). Pepsodent telah menjadi market leader di industri pasta gigi Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Namun demikian, dewasa ini semakin banyak merek baru turut bersaing dalam industri pasta gigi. Oleh karenanya, Pepsodent dituntut mampu menerapkan strategi pemasaran melalui bauran produk yang mampu menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen, agar tidak beralih merek. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis faktor-faktor penyebab peralihan mahasiswa dalam mengkonsumsi pasta gigi, (2) Mengidentifikasi persepsi mahasiswa mengenai merek produk Pepsodent reguler, (3) Mengkaji implikasi hubungan bauran produk Pepsodent reguler terhadap peralihan merek. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden (mahasiswa strata 1 IPB yang pernah mengkonsumsi produk pasta gigi Pepsodent reguler). Data sekunder diperoleh melalui kajian literatur yang relevan dengan topik penelitian dan browsing di internet. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Korelasi Kanonikal dengan bantuan software Microsoft Excel 2007, Minitab dan STATISTICA 8. Berdasarkan survei ditemui alasan beralih merek pasta gigi, yaitu mayoritas konsumen (mahasiswa) memilih mutu sebagai prioritas utama untuk melakukan peralihan merek pasta gigi dalam lingkup bauran produk dan harga menjadi alasan utama konsumen beralih merek pasta gigi dari non bauran produk. Mayoritas konsumen (mahasiswa) memilih rasa khas pasta sebagai alasan utama beralih merek dari Pepsodent Reguler, dengan nilai bobot Kanonik sebesar 0,785. Penelitian ini mengajukan rekomendasi kepada PT. Unilever Indonesia,Tbk dalam hal perbaikan kinerja unsur bauran produk yang paling berhubungan dengan peralihan merek, yaitu mutu. Selain itu, produsen dituntut untuk selalu menjaga persepsi positif atas produknya di mata konsumen dan dituntut mampu melakukan inovasi produk dinamis yang sesuai dengan preferensi kebutuhan dan keinginan konsumen dari masa ke masa.
Collections
- UT - Management [3354]