Show simple item record

dc.contributor.authorOctavianingsih, Dian
dc.date.accessioned2013-05-10T07:56:09Z
dc.date.available2013-05-10T07:56:09Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63492
dc.description.abstractLaju kerusakan hutan yang tinggi di Indonesia telah berdampak kepada berkurangnya pasokan bahan baku kayu untuk kebutuhan industri kehutanan. Kondisi tersebut telah mengakibatkan terjadinya kesenjangan yang tinggi antara permintaan akan bahan baku kayu dengan kemampuan sumber daya hutan dalam memproduksi kayu. Kondisi tersebut juga telah menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia di sektor kehutanan karena sebagian industri kayu tidak lagi berproduksi atau mengurangi kapasitas produksinya karena kesulitan akan bahan baku kayu. Pada tingkat nasional, kondisi tersebut telah mengurangi kinerja perekonomian di sektor kehutanan. Pada sisi lain, permintaan kayu yang tinggi tersebut telah menciptakan peluang bagi berkembangnya hutan rakyat di Indonesia. Peluang tersebut telah dimanfaatkan dengan relatif baik oleh para petani hutan rakyat seperti yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di Gunungkidul, walaupun dengan kondisi populasi yang padat dan dengan rataan kepemilikan lahan yang rendah telah menunjukan perkembangan hutan rakyat yang cukup baik. Di wilayah tersebut masyarakat sudah sejak lama mengembangkan hutan rakyat yang kini memiliki nilai jual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih jauh karakteristik dan kinerja hutan rakyat di wilayah Kabupaten Gunungkidul, khususnya dari aspek peranan hutan rakyat tersebut terhadap kesejahteraan keluarga. Penelitian ini mempelajari kondisi ekonomi para petani hutan rakyat melalui perhitungan atas neraca pendapatan dan pengeluaran keluarga petani hutan rakyat. Lebih jauh penelitian ini mengkaji kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan keluarga rumah tangga petani dan mengidentifikasi motivasi petani di dalam pengelolaan hutan rakyat tersebut. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara atas contoh responden petani hutan rakyat yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Disamping melalui wawancara, informasi tambahan dikumpulkan melalui studi pustaka atas sumber-sumber data sekunder dari berbagai instansi pemerintah yang terkait. Responden petani yang diwawancarai di dalam penelitian ini berjumlah 75 orang yang berasal dari tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Nglipar, Semin dan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar hutan rakyat di Gunungkidul dikelola dengan menggunakan sistem agroforestry, yaitu dalam bentuk tanaman campuran antara tanaman berkayu dengan tanaman semusim seperti palawija dan hortikultura. Tanaman Jati yang merupakan komoditi utama hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul berfungsi sebagai tabungan masyarakat yang dapat dipanen apabila petani membutuhkan uang dalam jumlah yang relatif besar dan dalam keadaan mendesak. Pola pemanenan seperti itu dikenal dalam istilah lokal sebagai sistem “tebang butuh”.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Hutan Rakyat (Studi Kasus di Kecamatan Nglipar, Semin dan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta Tahun 2009)en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record