Show simple item record

dc.contributor.advisorTarman, Kustiariyah
dc.contributor.advisorSetyaningsih, Iriani
dc.contributor.authorJakaria, Cecep
dc.date.accessioned2013-05-06T06:34:00Z
dc.date.available2013-05-06T06:34:00Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63241
dc.description.abstractKerang lamis (Meretrix sp.) termasuk dalam famili Veneridae. Masyarakat Cirebon meyakini bahwa kerang lamis ini bermanfaat untuk mengobati hipertensi. Akan tetapi fakta ilmiah yang mendukung manfaat dari kerang tersebut belum ada. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai komponen bioaktif yang terkandung pada kerang lamis yang diduga memiliki aktivitas sebagai antihipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kerang lamis dari hasil ekstraksi secara tunggal dan bertingkat terhadap penurunan tekanan darah pada hewan uji kucing. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah menentukan aktivitas antihipertensi ekstrak kerang lamis dan menentukan komponen aktif yang terkandung dalam kerang lamis. Kerang lamis pada penelitian ini berasal dari Desa Karang Sambung, Kota Cirebon, Jawa Barat. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu 1) preparasi bahan baku, 2) ekstraksi kerang lamis (Meretrix sp.) tunggal dan bertingkat secara maserasi, 3) uji aktivitas antihipertensi pada kucing dengan dosis yang digunakan untuk ekstrak metanol bertingkat meliputi ekstrak dengan konsentrasi 2% sebanyak 1 mL (E1), ekstrak metanol bertingkat 1 mL plus adrenalin 0,2 mL (AE1), ekstrak 2 % sebanyak 2 mL (E2), ekstrak 2% sebanyak 2 mL plus adrenalin 0,2 mL (AE2), ekstrak 2 % sebanyak 3 mL (E3), dan ekstrak 2% sebanyak 3 mL plus adrenalin 0,2 mL (AE3), sedangkan untuk metanol tunggal dosis yang digunakan adalah konsentrasi 1% sebanyak 2 mL dan 6 mL. Analisis yang digunakan meliputi 1) analisis senyawa aktif ekstrak kerang lamis melalui uji fitokimia (alkaloid, flavonoid, steroid, dan saponin), 2) Pemisahan menggunakan KLT (kromatografi lapis tipis). Rendemen daging dan cangkang kerang lamis sebesar 12,59% dan 69,85%. Analisis senyawa aktif secara fitokimia ekstrak tunggal dengan pelarut metanol positif pada alkaloid, steroid, dan saponin. Analisis senyawa aktif secara fitokimia ekstrak bertingkat dengan pelarut metanol positif pada alkaloid dan saponin, sedangkan untuk ekstrak n-heksan dan etil asetat positif pada steroid. Pengujian antihipertensi menggunakan ekstrak metanol tunggal pada kucing dengan konsentrasi 1% sebanyak 2 mL plus adrenalin mampu menurunkan tekanan darah kucing sebesar 51%, sedangkan pada konsentrasi 1% sebanyak 6 mL plus adrenalin menurunkan sebesar 82%. Pemberian ekstrak metanol bertingkat pada konsentrasi 2% sebanyak 1 mL, 2 mL, dan 3 mL memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tekanan darah kucing jika dibandingkan dengan NaCl, sedangkan untuk ekstrak metanol bertingkat plus adrenalin pada konsentrasi 2% sebanyak 2 mL dan 3 mL jika dibandingkan dengan adrenalin. Eluen yang digunakan pada kromatografi lapis tipis yaitu kloroform dan metanol dengan perbandingan 6:4 dan 9:1. Ekstrak metanol tunggal (6:4) terdapat empat noda dengan nilai Rf 0,25; 0,69; 0,86 dan 0,91. Ekstrak metanol bertingkat (9:1) ada enam noda dengan Rf 0,05; 0,08; 0,09; 0,13; 0,21 dan 0,26en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAktivitas Ekstrak Metanol dari Kerang Lamis (Meretrix sp.) sebagai Antihipertensien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record