Show simple item record

dc.contributor.advisorWachjar, Ade
dc.contributor.authorPrahara, Topan
dc.date.accessioned2013-05-06T01:53:40Z
dc.date.available2013-05-06T01:53:40Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63216
dc.description.abstractKegiatan magang secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional mahasiswa dalam memahami proses kerja secara nyata, menambah pengetahuan tentang aspek teknis dan manajerial perkebunan kelapa sawit serta penerapan ilmu yang didapat dari perkuliahan. Secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengelolaan panen kelapa sawit pada keadaan lapangan yang sesungguhnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang terkait dengan pemanenan kelapa sawit tersebut. Kegiatan magang telah dilaksanakan di Kebun Pinang Sebatang Estate (PSE), PT Aneka Intipersada (PT AIP), Minamas Plantation Group, Siak, Riau. Kegiatan magang berlangsung selama tiga bulan yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012. Metode yang dilaksanakan dalam kegiatan magang adalah metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan praktik kerja langsung di lapangan berdasarkan jenjang jabatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah berjalan di perusahaan. Jenjang jabatan yang dilakukan meliputi sebagai karyawan harian lepas (KHL) selama tiga minggu, pendamping mandor selama tiga minggu, dan sebagai pendamping asisten kebun selama enam minggu. Metode tidak langsung yang dilakukan berupa studi pustaka, mempelajari dokumen yang dimiliki oleh Kebun PSE seperti laporan manajemen kebun dan dokumen lainnya. Aspek khusus pengelolaan panen yang diamati selama kegiatan magang meliputi persiapan panen, organisasi panen, sarana prasarana panen, kerapatan panen, tenaga kerja, interval panen, mutu hancak dan buah serta premi dan denda panen. Hasil pengamatan di lapangan ditambah dengan data hasil studi pustaka kebun sebagai bahan pendukung yang akan dibandingkan dengan norma-norma baku yang ditetapkan perusahaan. Pelaksanaan panen di Kebun Pinang Sebatang dengan block harvesting system (BHS) belum dapat dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan BHS yang ii iii kerangka kerjanya sesuai dengan luasan seksi panen belum bisa dicapai sesuai ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan interval panen di Kebun Pinang Sebatang menjadi tinggi, tetapi pencapaian nilai persentase mutu buah sudah dapat mencapai standar yang telah ditentukan perusahaan yaitu sebesar 97.65%. Interval panen di Kebun Pinang Sebatang seharusnya kurang dari 9 hari sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan, tetapi pada kenyataannya interval panen di Divisi III Kebun Pinang Sebatang pernah mencapai 12 hari. Hal tersebut disebabkan oleh produksi kelapa sawit dalam keadaan tinggi, kapasitas panen pemanen yang rendah dan tingginya tingkat ketidakhadiran pemanen. Penambahan jumlah basis borong panen dan peningkatan pengawasan terhadap pemanen dalam kegiatan pemanenan diharapkan bisa mengurangi interval panen yang menjadi masalah tersebut.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Pinang Sebatang Estate, PT Aneka Intipersada, Minamas Plantation Group, Siak, Riauen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record