Kandungan Mineral dan Logam Berat Lintah Laut (Discodoris sp.) dari perairan Kepulauan Belitung
Abstract
Lintah laut (Discodoris sp.) merupakan salah satu hasil perairan yang belum teroptimalkan pemanfaatannya. Lintah laut (Discodoris sp.) merupakan jenis biota yang tidak memiliki cangkang, hidup di zona intertidal atau pasang surut. Lintah laut (Discodoris sp.) ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat Bajo di Kepulauan Buton sebagai aprodisiaka dan peningkat stamina tubuh, selain itu lintah laut juga mengandung komponen yang mengandung zat antioksidan. Besarnya potensi yang dimiliki lintah laut meningkatkan peluang lintah laut sebagai pangan fungsional. Sumberdaya pangan yang berasal dari perairan umumnya kaya akan mineral namun rentan akan kandungan logam berat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kadar mineral dan logam berat lintah laut (Discodoris sp.) dari perairan Kepulauan Belitung. Penelitian ini bersifat deskriptif dari data yang diperoleh dan meliputi tahap analisis kimia lintah laut (Discodoris sp.) berupa analisis proksimat (kadar air, lemak, protein, abu, abu tidak larut asam dan karbohidrat) dan analisis kadar mineral serta logam berat dengan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Kadar air, lemak, protein, abu, abu tidak larut asam dan karbohidrat pada daging lintah laut masing-masing sebesar 10,59%, 2,19%, 54,15%, 7,78%, 0,29% dan 21,77%. Kadar air, lemak, protein, abu, abu tidak larut asam dan karbohidrat pada jeroan lintah laut masing-masing sebesar 5,66%, 5,57%, 41,67%, 22,41%, 6,48% dan 20,45%. Hasil analisis mineral makro kalsium, kalium, magnesium dan natrium daging lintah laut kering yaitu sebesar 205,01 mg/100 g bk, 248 mg/100 g bk, 217,53 mg/100 g bk dan 400,29 mg/100 g bk, sedangkan pada jeroan lintah laut kering masing-masing sebesar 176,37 mg/100 g bk, 188,52 mg/100 g bk, 158,67 mg/100 g bk dan 312,90 mg/100 g bk. Hasil analisis mineral mikro besi, seng dan iodium pada daging sebesar 13,19 mg/100 g bk, 3,69 mg/100 g bk dan 0,12 mg/100 g bk, sedangkan pada jeroan sebesar 7,35 mg/100 g bk, 4,82 mg/100 g bk dan 0,07 mg/100 g bk, mineral selenium tidak terdeteksi pada daging maupun jeroan lintah laut kering.