Show simple item record

dc.contributor.advisorIbrahim,Bustami
dc.contributor.advisorSuptijah,Pipih
dc.contributor.authorSyukron, Fajar
dc.date.accessioned2013-03-15T02:24:44Z
dc.date.available2013-03-15T02:24:44Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/61343
dc.description.abstractPertambahan jumlah Keramba jaring apung yang cukup pesat di Waduk Cirata menyebabkan penurunan kualitas air yang berakibat pada kematian masal pada ikan saat terjadi peristiwa upwelling. Limbah ikan tersebut harus ditangani agar tidak memperburuk kualitas air waduk dan diolah untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Salah satu alternatif penanganan untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah padat tersebut adalah menggunakan limbah ikan menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik bokashi. Bokashi adalah pupuk yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian bahan organik dengan teknologi EM (Effective Microorganism) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengolah limbah ikan menjadi pupuk organik bokashi yang memenuhi standar SNI, menentukan kualitas terbaik dari pupuk yang dihasilkan berdasarkan analisis hara makro serta menentukan perlakuan terbaik dalam pembuatan pupuk organik bokashi terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomoea reptana). Penelitian ini dibagi dalam 3 tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan tepung limbah ikan. Tahap kedua yaitu pembuatan pupuk organik bokashi dengan perlakuan komposisi bahan baku (P0: 100% tepung ikan, P1: 30% tepung ikan + 50% dedak padi + 20% ampas kelapa, P2: 40% tepung ikan + 40% dedak padi + 20% ampas kelapa, P3: 50% tepung ikan + 30% dedak padi + 20% ampas kelapa, P4: 60% tepung ikan + 20% dedak padi + 20% ampas kelapa). Tahap ketiga yaitu aplikasi pupuk pada tanaman kangkung darat (I. reptana). Tepung limbah ikan yang dihasilkan memiliki kadar air sebesar 7,60%, kadar abu sebesar 22,34%, kadar lemak sebesar 16,69%, kadar protein sebesar 55,62%, C-organik sebesar 9,36%, total N sebesar 9,63%, rasio C/N sebesar 0,97, total P sebesar 3,26% dan total K sebesar 0,30%. Pupuk organik bokashi yang dihasilkan memiliki kandungan C-organik, total N, nilai rasio C/N, total P dan total K masing-masing berkisar antara 13,98%-17,77%, 3,23%-7,80%, 1,69- 5,50, 1,46%-2,90 %, dan 0,92%-1,46%. Secara umum, pupuk organik bokashi yang dihasilkan belum memenuhi standar SNI tentang pupuk organik karena nilai rasio C/N yang masih di bawah standar. Berdasarkan hasil uji statistik pada aplikasi pupuk organik bokashi yang dihasilkan terhadap tanaman kangkung darat (Ipomea reptana) menunjukkan bahwa penambahan pupuk bokashi dapat meningkatkan laju pertumbuhan tinggi, tinggi panen, jumlah daun dan bobot basah panen tanaman kangkung darat. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P1 (30% tepung ikan) karena memiliki laju pertumbuhan tinggi, tinggi panen, jumlah daun dan bobot basah panen yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePembuatan Pupuk Organik Bokashi dari Tepung Ikan Limbah Perikanan Waduk Cirataen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record