Analisis Usahatani Jamur Tiram Putih (Kasus di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).
Abstract
Meningkatnya permintaan jamur tiram putih sekitar 20 sampai dengan 25 persen per tahun (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia, 2008) belum dapat dipenuhi oleh petani. Prospek pasar yang tinggi tersebut akan menambah semangat petani termasuk didalamnya adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Petani Jamur Ikhlas (KPJI) untuk terus melakukan usaha budidaya jamur tiram putih. Namun demikian produktivitas yang dihasilkan oleh petani di Komunitas Petani Jamur Ikhlas ini belum maksimal serta keterbatasan modal. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan usahatani jamur tiram putih di Komunitas Petani Jamur Ikhlas, (2) Menganalisis biaya dan pendapatan usahatani jamur tiram putih di Komunitas Petani Jamur Ikhlas dan (3) Menganalisis efisiensi usahatani jamur tiram putih di Komunitas Petani Jamur Ikhlas. Penelitian dilaksanakan di Komunitas Petani Jamur Ikhlas (meliputi dua kelompok petani yang terdiri dari enam orang petani jamur tiram putih) di Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Waktu penelitian di lapang dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September tahun 2009. Penelitian ini menggunakan analisis usahatani yang terdiri dari biaya dan pendapatan serta efisiensi. Diketahui bahwa aktivitas usahatani jamur tiram putih kelompok petani meliputi pemilihan lokasi, pembuatan kumbung, penyiraman, pengendalian hama pengaturan suhu ruangan dan panen, sedangkan pihak Komunitas Petani Jamur Ikhlas (KPJI) sebagai pihak manajemen yang membeli baglog untuk dirawat oleh kelompok petani dimana hasil akhir produk adalah jamur tiram putih segar dijual ke pedagang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa komponen biaya tunai usaha jamur tiram putih di KPJI yaitu baglog, plastik, nutrisi, ATK, upah pengangkutan baglog, upah pada saat panen, ongkos pengangkutan baglog, listrik, gaji (manajemen, sekretaris dan bendahara), sedangkan komponen biaya yang diperhitungkan yaitu penyusutan bangunan dan peralatan serta upah petani. Biaya tunai yang dikeluarkan oleh kelompok petani per musim tanan sebesar Rp 69.732.000,00 dan biaya total sebesar Rp71.626.000,00 sedangkan biaya atas biaya tunai yang dikeluarkan oleh pihak KPJI sebesar Rp 75.177.456,00 dan biaya total Rp 76.067.011,30. Penerimaan dari hasil penjualan jamur tiram putih oleh kelompok petani sebesar Rp 114.660.000,00 dan pihak KPJI sebesar Rp 192.582.000,00. Total penerimaan pihak KPJI diperoleh dari hasil penjualan jamur tiram putih yang dihasilkan oleh petani, 20 % dari hasil produksi petani dan pengembalian pinjaman baglog dari petani. Pendapatan usahatani jamur tiram putih per musim untuk kelompok petani sebesar Rp 43.398.000,00 dan Komunitas Petani Jamur Ikhlas Rp 116.514.989,00. Pendapatan petani per musim sebesar Rp 7.233.000,00 atau Rp 1.808.250,00 per orang per bulan. ...
Collections
- UT - Agribusiness [4248]