Show simple item record

dc.contributor.advisorHadianto, Adi
dc.contributor.authorSitorus, Septiana Uly A. S.
dc.date.accessioned2012-10-30T03:59:06Z
dc.date.available2012-10-30T03:59:06Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58171
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memegang peranan cukup penting dalam perekonomian Indonesia, terutama sebagai penghasil devisa negara, penyedia lapangan kerja, mendorong pengembangan agribisnis dan agroindustri. Laju permintaaan kakao terus meningkat setiap tahun seiring dengan meningkatnya konsumsi produk berbahan dasar kakao. Menurut BPS (2010), konsumsi kakao Indonesia dibedakan atas konsumsi cokelat instan dan cokelat bubuk. Perkembangan konsumsi kedua jenis cokelat tersebut dari tahun 1981-2008 relatif berfluktuatif namun cenderung mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 35.71 persen untuk konsumsi cokelat instan dan 17.31 persen untuk konsumsi coklat bubuk. Tingginya permintaan tersebut menciptakan persaingan di sektor industri produk berbahan dasar kakao. Hal ini berdampak pada penetapan harga dan kinerja pada industri kakao di Indonesia yang selanjutnya akan mempengaruhi struktur, perilaku, dan kinerja industri itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) stuktur industri, 2) perilaku industri, 3) kinerja industri kakao di Indonesia, dan 4) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur, perilaku, dan kinerja industri kakao di Indonesia. Industri kakao yang dimaksud dalam penelitian ini adalah industri kakao dengan kode KBLI 15314 yaitu industri pengupasan, pembersihan, dan pengeringan kakao menjadi konsumsi cokelat, dan waktu analisis yang dilakukan pada periode 2000-2009. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis tujuan 1,2,3 adalah metode Structure, Conduct, Performance (SCP), sedangkan metode yang digunakan untuk menjawab tujuan ke-4 adalah Ordinary Least Square (OLS). Struktur industri menggambarkan bagaimana keadaan industri kakao ini, yang dinilai dari beberapa elemen seperti konsentrasi ratio (CR4), hambatan masuk pasar (MES), pangsa pasar, derajat perbedaan produk, dan informasi yang diperoleh untuk masuk dalam suatu industri. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata nilai CR4 adalah sebesar 67.41 persen, besarnya nilai rata-rata MES adalah sebesar 45.12 persen, produknya terdiferensiasi, dan akan sulit untuk memperoleh informasi untuk memasuki industri, sehingga dapat disimpulkan bahwa industri kakao ini bersifat oligopoli. Perilaku industri kakao di Indonesia dilihat dari strategi harga, strategi produk dan strategi promosi. Strategi harga dilihat dengan pertimbangan biaya produksi, strategi produk dilihat dengan pengklasifikasian dari harga produk, dan strategi promosi dilakukan secara visual melalui iklan. Sedangkan untuk kinerja industri kakao dilihat dari besarnya PCM yaitu 21.29 persen, X-eff sebesar 122.10 persen. Dilihat dari besarnya PCM, nilai ini tergolong rendah untuk kinerja suatu industri. Rendahnya kinerja industri kakao ini diduga karena besarnya nilai tambah belum bisa menutupi nilai input secara maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja industri digambarkan oleh variabel dependen yang dijelaskan dengan variabel Price Cost Margin (PCM), sedangkan yang menjadi variabel independen adalah CR4, MES, produktivitas (PROD), efisiensi internal (X-eff), dan jumlah perusahaan (JLP). Dari lima variabel independen ini hanya ada satu variabel saja yang berpengaruh signifikan, yaitu efisiensi internal (x-eff). Hal ini sesuai dengan hipotesa karena efisiensi internal menggambarkan upaya untuk meminimumkan biaya produksi, hal ini dimana semakin tinggi efisiensi internal akan meningkatkan PCM. Berdasarkan hasil analisis, saran yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: industri diharapkan mampu menekan biaya produksi dan mampu meningkatkan nilai output menjadi lebih tinggi, sehingga nilai tambah ikut meningkat dan dapat menutupi biaya input sehingga kinerja dari masing-masing industri ikut meningkat dan semakin meningkatkan persaingan sehingga hanya industri yang mampu bertahanlah yang akan tetap ada dalam suatu persaingan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectKinerja Industri Kakaoen
dc.subjectPerilakuen
dc.subjectStrukturen
dc.titleAnalisis Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesiaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record