Struktur Jaringan Daun dan Batang Genjer (Limnocharis flava) Serta Perubahan Kandungan Mineral Melalui Pengukusa
Date
2012Author
Wardana, Veriandika Wisnu
Jacoeb, Agoes M
Suptijah, Pipih
Metadata
Show full item recordAbstract
Genjer, atau dalam kamus ilmiah dikenal dengan nama L. flava digolongkan sebagai tanaman sayur-sayuran yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Asia khususnya Indonesia, Thailand dan India sebagai sayuran pendamping makan. Tanaman genjer mengandung gizi yang cukup lengkap, dari protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia adalah mineral. Mineral merupakan bagian dari penyusun tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat mikroskopis jaringan tanaman genjer meliputi jaringan daun, batang, dan akar, menentukan kandungan gizi tanaman genjer sebelum dan setelah proses pengukusan, serta menentukan kandungan mineral makro dan mikro tanaman genjer sebelum dan setelah proses pengukusan. Pengujian yang dilakukan meliputi analisis histologi daun dan batang, analisis kandungan gizi, serta analisis kandungan mineral. Tanaman genjer yang diteliti berasal dari Desa Ciherang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Daun genjer termasuk dalam tipe daun yang bertulang melengkung. Daun tanaman genjer tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar (mesofil), jaringan pengangkut, jaringan penguat berupa kolenkim dan sklerenkim. Struktur anatomi batang genjer terdiri atas epidermis, korteks, ruang antar sel, ensodermis, diafragma, floem, dan xilem. Batang genjer memilki banyak ruang antar sel yang merupakan ciri dari tanaman yang hidup di air. Proses pengukusan menyebabkan perubahan proporsional pada daun dan batang genjer. Komposisi kimiawi daun dan batang genjer kukus adalah air sebesar 90,98% dan 94,03%; protein sebesar 2,08% dan 0,86%; lemak sebesar 1,76% dan 1,45%; abu sebesar 1,28% dan 0,92% serta serat kasar sebesar 0,95% dan 0,60%. Kandungan mineral makro paling tinggi pada genjer segar adalah kalium yaitu 300,46 mg/100g,lalu kalsium dengan konsentrasi sebesar 53,09 mg/100g, fosfor 32,19 mg/100g, natrium 3,13 mg/100g, dan yang paling rendah adalah magnesium dengan konsentrasi 2,81 mg/100g. Kandungan mineral mikro paling tinggi pada daun dan batang genjer segar adalah besi yaitu 17,97 mg/100g kemudian seng dengan nilai konsentrasi 1,28 mg/100g dan yang paling rendah adalah tembaga 0,613 mg/100g. Proses pengukusan yang dilakukan terhadap tanaman genjer menyebabkan perubahan proporsional kandungan mineral makro dan mikro. Konsentrasi kalsium berubah menjadi 54,11 mg/100g, natrium menjadi 6,54 mg/100g, dan magnesium menjadi 5,5 mg/100g. Kadar besi menurun sebesar 1,15 mg/100g, seng 0,04 mg/100g, dan tembaga turun 0,003 mg/100g. Perubahan ini diduga disebabkan oleh hilangnya air yang terkandung pada daun dan tanaman genjer.