Show simple item record

Strategi pengembangan wilayah berbasis peternakan itik (Studi Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan)

dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.advisorHadi, Setia
dc.contributor.authorNoorrahmah, Erva
dc.date.accessioned2012-08-30T02:59:57Z
dc.date.available2012-08-30T02:59:57Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56764
dc.description.abstractHulu Sungai Utara District is one of the development area of duck farming in South Kalimantan Province. Duck farming play an important role in increasing revenue, job opportunities and regional development. Regional development planning should consider various aspects such as physical and socio-economic aspects. This study aims to identify land suitability for duck feed and its availability, determine the financial feasibility of duck farming, identify the center of duck farming production and priority directions of development policy. Analytical methods used are spatial analysis using ArcGIS 9.3, carrying capacity analysis, financial feasibility analysis, location quotient (LQ) analysis and strengths-weaknesses-opportunities-threats (SWOT) analysis. The results showed that the duck farming is suitable in this area, but local feed availability is insufficient. Duck farming is considered feasible and profitable by revenue and financial feasibility analysis. Regional development for duck farming in Hulu Sungai Utara District have been planned by considering environmental capacity and zoning of duck farming basis sector. Policy priorities of regional development based on duck farming is the provision and expansion of areas for livestock feed.en
dc.description.abstractPeternakan merupakan bagian dari sektor pertanian yang sangat penting dalam menunjang perekonomian masyarakat. Usaha peternakan itik merupakan salah satu usaha peternakan yang mempunyai nilai ekonomis dan potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan. Populasi ternak itik di Indonesia meningkat setiap tahunnya dengan tingkat pertumbuhan 0,23%. Sekitar 10,39% populasi ternak itik nasional terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2009 populasi ternak itik di Kalimantan Selatan berada pada urutan keempat dari populasi itik di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur (Ditjennak, 2009). Ternak itik di Kalimantan Selatan sebagian besar dikembangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang merupakan sentra pengembangan itik Alabio. Populasi itik di Kabupaten Hulu Sungai Utara sekitar 30,16% dari populasi itik di Provinsi Kalimantan Selatan. Ternak itik sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan kondisi lingkungan yang sebagian besar berupa hamparan rawa. Kondisi rawa lebak memudahkan pemeliharaan ternak itik karena ditunjang oleh ketersediaan air dan pakan. Beternak itik merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jumlah peternak itik terbanyak dibandingkan peternak lainnya, yaitu sebanyak 4.902 peternak. Kontribusi subsektor peternakan dalam perekonomian Kabupaten Hulu Sungai Utara cukup besar. Sektor pertanian menyumbang 46,26% dari total PDRB Kabupaten dengan peranan subsektor peternakan menempati urutan ketiga setelah tanaman pangan dan perikanan yaitu sebesar 19,15%. Sumbangan dari peternakan itik sekitar 75,97% terhadap subsektor peternakan dan hasilnya. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Hulu Sungai Utara mempunyai potensi untuk pengembangan peternakan itik, namun dalam pengembangannya harus mempertimbangkan berbagai aspek, terutama aspek fisik wilayah dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui kesesuaian lingkungan ekologis ternak itik dan kesesuaian lahan untuk pakan ternak; 2) menganalisis ketersediaan dan daya dukung pakan lokal ternak itik; 3) mengetahui kelayakan finansial usaha peternakan itik; 4) mengetahui sentra peternakan itik berdasarkan keunggulan komparatif; 5) menentukan arahan pengembangan ternak itik berdasarkan potensi sumberdaya lahan; dan 6) menyusun strategi pengembangan wilayah berbasis peternakan itik di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectregional planningen
dc.subjectcarrying capacityen
dc.subjectduck farmingen
dc.subjectfinancial feasibilityen
dc.titleRegional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)en
dc.titleStrategi pengembangan wilayah berbasis peternakan itik (Studi Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Utara Provinsi Kalimantan Selatan)


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record