Show simple item record

dc.contributor.authorDono, Danar
dc.contributor.authorPrijono, Djoko
dc.contributor.authorManuwoto, Syafrida
dc.contributor.authorBuchori, Damayanti
dc.contributor.authorDadang
dc.contributor.authorHasim
dc.date.accessioned2012-07-30T04:07:25Z
dc.date.available2012-07-30T04:07:25Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56165
dc.description.abstractMetabolit sekunder asal tanaman merupakan salah satu pili han dalam eksplorasi senyawa insektisida mengingat beberapa kelebihan yang dimilikinya dan banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh senyawa insektisida sintetik. Namun, kebanyakan senyawa sekunder asal tanaman bersifat fitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari toksisitas senyawa murni rokaglamida dan fraksifraksi ekstrak ranting Ag/aia odorata terhadap larva Crocid%mia pavonana serta mengetahui sifat fitotoksik senyawa atau fraksi tersebut pada tanaman brokoli dan kedelai. HasH penelitian dengan metode residu pada daun menunjukkan bahwa rokaglamida (0,008%) dan fraksi diklorometanaisopropanol (9: 1) (0,1%) ekstrak metanol ranting A. odorata paling toksik terhadap larva C. pavonana dan mengakibatkan mortalitas larva lebih dari 90%. Hasil studi fitotoksisitas dengan metode penyemprotan daun menunjukkan bahwa rokaglamida pada konsentrasi 0,03% tidak menimbulkan gejala fitotoksik terhadap tanaman brokoli dan kedelai. Pada konsentrasi 0,42%, sifat fitotoksik fraksi terhadap tanaman brokoli yang paling kuat ditunjukkan oleh berturut-turut fraksi diklorometana, diklorometana-isopropanol (9: 1) (hasil fraksinasi dengan vacuum liquid chromatography) dan fase etil asetat hasil partisi dalam corang pemisah. Fraksi heksana, etil asetat dan fraksi metanol tidak bersifat fitotoksik terhadap tanaman brokoli, sedangkan pad a tanaman kedelai fraksi yang menunjukkan gejala fitotoksik dari yang terparah berturut-turut yaitu fraksi diklorometana, diklorometana - iso~ropanol (9: 1), fase etil asetat dan fraksi heksana. Rokaglamida berpeluang diterapkan untuk pengendallan hama pad a tanaman kubis-kubisan dan kedelai karena tidak fitotoksik. Fraksi aktif ekstrak ranting A .. odorat.o bersifat fitotoksik sehingga peluangnya untuk digunakan sebagai insektisida masih perlu dlevalua s ~ . Teknologi untuk mengurangi atau meniadakan pengaruh fitotoksik ekstrak rantig A. odorata perlu dikembangkan. Teknologi yang perlu dievaluasi di antaranya adalah tekmk pemisahan senyawa atau fraksi aktifnya, formulasi dan peningkatan kelarutan fraksi aktif dengan menggunakan pelarut dan pengemulsi yang aman terhadap tanaman.en
dc.publisherFAPERTA, UNPAD
dc.relation.ispartofseriesVo. 17 No. 1;
dc.subjectAglaia odorataen
dc.subjectekstraken
dc.subjectrokaglamidaen
dc.subjectfitotoksiken
dc.titleFitotoksisitas Rokaglamida dan Ekstrak Ranting Aglaia odorata (Meliaceae) terhadap Tanaman Brokoli dan Kedelaien
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record