Show simple item record

Sterilization Shoot of Jabon Getting Sterile Explants Under Aseptic Condition.

dc.contributor.authorPurnawati, Lilis
dc.date.accessioned2012-07-11T03:47:43Z
dc.date.available2012-07-11T03:47:43Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55696
dc.description.abstractJabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) is used as a new species in plantation crops, forests, as well as pioneer plants in the rehabilitation of former mining land. During this species propagated using seeds. Although seeds overflow and vegetative conventional propagation is not difficult, but necessary techniques of cultivation is more effective, efficient, and able to produce superior seedling on a large scale is through tissue culture. Tissue culture technique can be implemented after the sterile explants obtained. Sterile explants can be obtained by applying the proper sterilization technique. Improper sterilization can result in contamination. This study aim to determined the appropriate method of sterilization to obtain explants jabon are sterile in vitro and ready multiplication. The experiments were conducted with two treatment. The first treatment is made up of quarantine. That is quarantine 0 days, 7 days and 14 days. The second treatment consist of antibiotics was submersion. That is 0 day of immersion, 1 day, and 2 day. The study was conducted with 7 combined treatment. Each treatment combination was repeated 8 times. Each test trial consisted of 5 unit of culture bottles. Observed variable is the percent of contamination by fungus, bacteria, percent browning, percent survival, and multiplication of explants percents. Quarantine process is done right so that the contamination has not occurred in explants jabon still high. Soaking antibiotics have no effect on the level of contamination and explants because the dose is less appropriate soaking time. The use of young jabon ±3 month old as the explants material can make a low percentage of browning of explants. The highest death rate due ti explants contamination because both the sterilization of materials and the third because of browning. Overall level of contamination of explants by 95%, with contamination by the fungus by 10,36%, 9,28% contamination by bacteria, and 75,36 percent contamination by bacteria+fungus. The percentage of explant browning of 10,35% of the explants grown. Jabon living explants of 2,5% of the explants grown by 1,25% explants alive but stagnant and 1,25% sterile explants. Jabon sterile explants has a 100% chance to multiplication on MS+BAP 1,5 mg/l mediumen
dc.description.abstractJabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) digunakan sebagai tanaman jenis baru pada HTI, hutan rakyat, maupun sebagai tanaman pionir pada rehabilitasi lahan bekas tambang. Selama ini jabon diperbanyak dengan menggunakan benih. Meskipun benih jabon melimpah serta perbanyakan vegetatif konvensionalnya tidak sulit, namun perlu teknik budidaya yang lebih efektif, efisien, dan mampu menghasilkan bibit yang unggul dalam skala besar yaitu melalui kultur jaringan. Teknik kultur jaringan dapat dilaksanakan setelah diperoleh eksplan yang steril. Eksplan yang steril dapat diperoleh dengan menerapkan teknik sterilisasi yang tepat. Sterilisasi yang tidak tepat dapat mengakibatkan kontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan metode sterilisasi yang tepat untuk memperoleh eksplan jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) yang steril secara in vitro dan siap dimultiplikasi. Percobaan dilakukan dengan dua perlakuan. Perlakuan yang pertama yaitu karantina yang terdiri dari karantina 0 hari, karantina 7 hari dan karantina 14 hari. Perlakuan kedua ialah perendaman antibiotik yang terdiri dari perendaman 0 hari, perendaman 1 hari dan perendaman 2 hari. Penelitian dilakukan dengan 7 kombinasi perlakuan. Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 8 kali. Setiap ulangan terdiri atas 5 satuan percobaan berupa botol kultur. Peubah yang diamati adalah persen kontaminasi oleh cendawan, bakteri, persen browning, persen hidup, serta persen multiplikasi dari eksplan. Proses karantina yang dilakukan belum tepat sehingga kontaminasi yang terjadi pada eksplan jabon masih tinggi. Perendaman antibiotik tidak dapat mengurangi tingkat kontaminasi eksplan karena dosis dan waktu perendaman kurang tepat. Penggunaan tanaman jabon muda yang berumur ± 3 bulan sebagai bahan eksplan dapat membuat persentase browning dari eksplan rendah. Tingkat kematian eksplan tertinggi disebabkan karena adanya kontaminasi, sebab kedua oleh bahan sterilisasi, dan ketiga karena browning. Tingkat kontaminasi eksplan keseluruhan sebesar 95%, dengan kontaminasi oleh cendawan sebesar 10,36%, kontaminasi bakteri sebesar 9,28%, dan bakteri+cendawan sebesar 75,36%. Persentase browning eksplan sebesar 10,35% dari seluruh eksplan yang ditanam. Eksplan jabon yang hidup sebesar 2,5% dari seluruh eksplan yang ditanam dengan 1,25% eksplan hidup akan tetapi tidak mengalami pertumbuhan (stagnan) dan 1,25% eksplan steril. Eksplan jabon steril ini mempunyai peluang 100% untuk dimultiplikasi pada media MS+BAP 1,5 mg/l.
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjecttissue cultureen
dc.subjectcontaminationen
dc.subjectjabonen
dc.subjectbrowningen
dc.titleSterilisasi Tunas Jabon untuk Mendapatkan Eksplan Steril secara in Vitro.en
dc.titleSterilization Shoot of Jabon Getting Sterile Explants Under Aseptic Condition.


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record