Kajian Potensi Sumberdaya Terumbu Karang Pulau Puhawang Untuk Pemanfaatan Wisata Bahari, Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
View/ Open
Date
2011Author
Hastosaptyadhan, R. Restama Gustar
Yulianda, Fredinan
Yulianto, Gatot
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Puhawang yang secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Puhawang Kecamatan Punduh Pidada – Kabupaten Pesawaran. Memiliki topografi yang landai dan berbukit dengan ketinggian maksimum mencapai 131 m diatas permukaan laut. Kurangnya peran pemerintah dan promosi daerah, minimnya ketersediaan dan perawatan fasilitas yang ada menyebabkan belum berkembangnya kawasan ini. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi potensi sumberdaya alam dan untuk wisata kawasannya dan penyusunan strategi pengelolaan wisata bahari di Pulau Puhawang. Data primer terdiri dari data persepsi masyarakat, data komunitas terumbu karang, dan data lingkungan perairan. Pengambilan data sosial ekonomi dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling melalui wawancara dengan masyarakat sekitar, pengunjung, dan pemerintah setempat untuk mengetahui permasalahan pengelolaan sumberdaya alam, kependudukan, dan persepsi masyarakat di Pulau Puhawang. Pengamatan komunitas karang yang terdiri dari komunitas terumbu karang, ikan karang, dan penutupan karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect (LIT) terhadap bentuk hidup (life form) dari komunitas karang yang dijumpai sepanjang 20 meter transek garis pada kedalaman 4 meter. Data sekunder yang digunakan berasal dari studi pustaka, data dari penelitian sebelumnya, dan buku-buku yang terkait dengan penelitian ini. Potensi wisata selam pada Desa Pangetahan termasuk ke dalam kategori S2 yakni sebesar 72,22% dan desa Jelerangan untuk stasiun 1, dan 2 masuk kedalam kategori S1 sebesar 88,89%, dan stasiun 3 sebesar 83,33%. Untuk potensi wisata snorkeling pada desa Pangetahan termasuk ke dalam kategori S2 sebesar 70,18% dan desa Jelerangan termasuk ke dalam kategori S1 untuk stasiun 1 dan 2 sebesar 87,72%, stasiun 3 sebesar 82,46%. Daya dukung pemanfaatan untuk wisata selam di desa Pangetahan adalah 11 orang per hari dan untuk wisata snorkeling adalah 8 orang per hari. Daya dukung pemanfaatan wisata selam di desa Jelerangan adalah 13 orang per hari dan wisata snorkeling adalah 8 orang per hari. Alternatif strategi pengelolaan yang tepat untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Puhawang terdiri dari tiga prioritas. Prioritas pertama adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penyuluhan teknologi pengolahan limbah dari pemerintah dan semakin meningkatkan kesadaran akan kelestarian bahari untuk kelangsungan ekowisata yang berkelanjutan. Prioritas kedua adalah memaksimalkan potensi sumberdaya, dan aksesibilitas kawasan oleh Pemerintah Desa untuk menarik wisatawan dan investor. Prioritas ketiga adalah memaksimalkan promosi kawasan