Kajian Proses Produksi dan Pengendalian Mutu Proses Pengemasan Pupuk Urea di PT Pupuk Kujang
Abstract
Perusahaan perlu melaksanakan kendali mutu untuk menjaga kestabilan mutu, bahkan meningkatkan produk yang dihasilkan bagi pelanggan dalam mendapatkan kepuasan dan tetap loyal membeli produk yang dihasilkan, maka produsen harus peka dalam berbagai aspek yang mempengaruhi mutu, salah satunya dengan proses pengemasan yang baik. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis pengendalian mutu pada proses produksi pengemasan pupuk urea PT Pupuk Kujang, (2) Mengidentifikasikan halhal yang memengaruhi mutu pengemasan pupuk urea PT Pupuk Kujang dan (3) Mengkaji pengendalian mutu pada proses produksi pengemasan tersebut terkendali atau tidak terkendali. Data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder berupa studi literatur, data perusahaan dan publikasi elektronik. Pengambilan contoh dilakukan dengan perhitungan data rataan berat kemasan per shift (3 kali sehari) selama enam bulan (181 hari) dan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Statistical Quality Control, yaitu Diagram Pareto, Grafik Kendali dan Diagram Sebab-akibat yang diolah menggunakan Microsoft Excel. Dalam pengendalian proses pengemasan, perusahaan menerapkan sistem “zero waste”, dimana Urea tergolong produk reject akan disuling ulang melalui beberapa tahapan seperti sweeping, atau washing, disamping pembongkaran dan pemuatan ulang bila terjadi penyimpangan berat timbangan. Persentase kesalahan dalam ketidaksesuaian jumlah reject yang terjadi di divisi bagging pada bulan Januari - Juni 2011, yaitu 0,17 persen - 0,51 persen dengan jumlah maksimum reject 484,35 ton pada bulan Januari dan 88,20 ton pada bulan Juni sebagai titik kesalahan proses pengemasan terendah. Hal lainnya, faktor urea tercecer menjadi faktor utama, yaitu 789,25 ton lalu diikuti oleh faktor kesalahan pada saat loading truck 772,12 ton dan kesalahan pembongkaran gudang 145,43 ton selama 6 (enam) bulan terhitung dari bulan Januari – Juni 2011. Permasalahan timbulnya beragam kesalahan tersebut, dapat dirinci dengan diagram tulang ikan atas faktor 4M (man, machine, method dan material) yaitu manusia (skill, konsentrasi, faktor internal dan kondisi fisik pekerja itu sendiri), mesin (umur, perbaikan, kerusakan dan kelebihan takaran mesin itu sendiri), metode (jam shift, jam istirahat dan efektifitas metode yang diterapkan) dan yang terakhir bahan baku (mutu karung yang dipakai). Sebagai ilustrasi jumlah produksi perusahaan per bulan dari urea kemasan 50 kg memiliki rataan produksi 50,1690 kg, dengan nilai maksimum 50,2167 kg dan minimum 50,0667 kg, serta proses pengemasan mutu pada unit bagging untuk kemasan 50 kg terkendali, karena masih di bawah batas atas toleransi yang diterapkan perusahaan dan proses pengemasan sama sekali tidak pernah menyentuh angka di bawah 50 kg (batas bawah 49,7 kg).
Collections
- UT - Management [3354]