Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryahadi
dc.contributor.advisorHardjomidjojo, Hartrisari
dc.contributor.authorJannah, Udoh Roudotul
dc.date.accessioned2012-02-01T04:06:53Z
dc.date.available2012-02-01T04:06:53Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53125
dc.description.abstractThis research was aimed to analyze level of interest, identify significant predictor for intention to purchase, analyze level of uniqueness, analyze level of concordance and develop marketing strategy for wafer complete ration. The research design used judgmental sampling to select 30 respondent in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. The data were analyzed by using descriptive analysis and ordinal regression. The result showed that wafer complete ration concept was well received. This is indicated by the level of interest (57%) of farmers to the concept. However, there are only 47% of farmers who have a desire to buy a wafer complete ration. Predictors variable that increasing level of willingness to buy are level of uniqueness, whether or not never use agriculture waste and the most usage of feed. While other predictor variables influence to decrease level of willingness to buy are level of concordance between concepts and needs, level of interest, whether or not never heard wafer complete ration, number of cattle and the last length of cattle business. Marketing strategies include product development, prices in the range of Rp 4500, - to Rp the distribution system will be used broken off sell and promotion strategies with emphasis on activities below the line.en
dc.description.abstractPermasalahan umum yang dihadapi oleh para peternak sapi di Indonesia adalah faktor suhu lingkungan dan kelembaban udara yang cukup tinggi. Kondisi ini berdampak langsung pada sistem metabolisme dan termoregulasi pada tubuh ternak. Wafer merupakan salah satu bentuk pakan olahan yang dibentuk sedemikian rupa dari bahan konsentrat atau hijauan dengan tujuan untuk mengurangi sifat keambaan pakan. Coleman and Lawrence (2000) menjelaskan keuntungan pakan olahan meningkatkan densitas pakan sehingga mengurangi keambaan, mengurangi tempat penyimpanan, menekan biaya transportasi, memudahkan penanganan dan penyajian pakan dan mengurangi ketergantungan hijauan pakan untuk ternak sapi. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah Jabodetabek semakin mempersulit untuk pengadaan pakan hijauan bagi para peternak sapi. Sebagaimana pernyataan Direktur Penataan Ruang Nasional Depkrimpraswil, Ruchiyat Djaka Permana, bahwa penerapan green belt di perkotaan memang sulit dilakukan. Sehingga untuk membangun kawasan hijau pemerintah daerah harus mulai dengan menerapkan kebijakan yang tegas (Kompas, 11 Agustus 2004). Oleh karena itu, perlu sekiranya para peternak sapi yang ada di Jabodetabek diperkenalkan dengan salah satu teknologi pakan yang berupa “Wafer Ransum Komplit” sebagai salah satu solusi dalam penyediaan pakan hijau yang semakin sulit didapat.id
dc.subjectForage Feeden
dc.subjectMarketing Strategyen
dc.subjectOrdinal Regressionen
dc.subjectPrice Sensitivity Metersen
dc.subjectWafer Complete Rationen
dc.titleStrategi Pemasaran Wafer Ransum Komplit Untuk Ternak Sapien


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record