Studi penentuan Nilai Manfaat Ekonomi Kawasan Konservasi Kasus di Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
The Study of Economic Benefit Value Assessment of Case Conservation Area in Tangkuban Parahu Nature Recreation Park (NRP), Bandung Baratat dan Subang Districts, West Java Province.
Abstract
The forest provides benefit in the form of tangible forest products such as wood and rattan, and also in-tangible forest products among others, water flow control and natural recreation. The forest conservation is a forest area with certain characteristics that has a main function of preserving the diversity of plants, animals and its ecosystems. As explained above that forest resources are not the only production forests, among others, the conservation areas that its economic value is not widely known, where most of it is area has no market value. The nature recreation park of Tangkuban Parahu Mount is one of the conservation area which has an interesting tourist attraction. Therefore the study aims to assess the economic benefit value of the nature recreation park Tangkuban Parahu mountain. The method that used to assess the economic benefits value of the nature recreation park of Tangkuban Parahu mountain is travel cost method. The data was collected by conducting interviews with 100 selected visitors. The result of study obtained that at the optimum level of ticket prices (Rp. 71.500), the economic benefits value of Mt. Tangkuban Parahu is 65,389,367,111 Rupiahs per year, which reflects if the tourist attraction value is supported by the availability of facilities and infrastructure in the tourist area and the consumer surplus as much as 29.454.488.235/year rupiahs. This matter indicates that the visitors paid for travel on marginal rates (below average price). If the optimum ticket price (Rp 71.500) was imposed, it must be complemented by increasing of management system and good service management, also improving infrastructure facilities adjust with the needs of visitors in order to increase the satisfaction of visitors by still taking into aspects of environmental sustainability. Hutan memberi manfaat baik berupa produk hasil hutan yang nyata (tangible) seperti kayu dan rotan, maupun produk hasil hutan yang tidak nyata (intangible) antara lain pengaturan tata air dan wisata alam. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Seperti telah diuraikan diatas bahwa sumberdaya hutan yang ada bukan hanya hutan produksi, antara lain kawasan konservasi yang nilai ekonominya masih belum banyak diketahui, dimana sebagian besar dari kawasan ini tidak memiliki nilai pasar. Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu kawasan konservasi yang memiliki daya tarik wisata yang menarik. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk menduga nilai manfaat ekonomi dari Taman Wisata Alam gunung Tangkuban Parahu. Metode yang digunakan untuk menduga nilai manfaat ekonomi Taman Wisata Alam gunung Tangkuban Parahu adalah metode biaya perjalanan (travel cost method). Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 100 pengunjung terpilih. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada tingkat harga karcis optimum (Rp 71.500) Nilai Manfaat Ekonomi TWA Gunung Tangkuban Parahu adalah Rp 65.389.367.111 per tahun yang menggambarkan nilai daya tarik wisata yang didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana wisata di kawasan wisata tersebut. Serta surplus konsumen sebesar Rp 29.454.488.235/tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengunjung membayar biaya perjalanan pada harga marjinalnya (di bawah harga rata-rata). Jika harga karcis optimum (Rp 71.500) diberlakukan maka harus diimbangi dengan peningkatan sistem pengelolaan manajemen serta pelayanan yang baik serta peningkatan sarana fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung agar kepuasan yang dirasakan pengunjung bertambah dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Collections
- UT - Forest Management [2835]