Show simple item record

dc.contributor.advisorSuwarto
dc.contributor.authorAnna, Ony Nur
dc.date.accessioned2011-07-14T08:12:29Z
dc.date.available2011-07-14T08:12:29Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48145
dc.description.abstractMagang ini dilakukan untuk mengetahui kondisi yang nyata di lingkungan perkebunan kakao, kegiatan budidaya, pasca panen dan manajemen perkebunan kakao serta mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi dalam pemanenan dan pasca panen kakao serta diharapkan mampu memberikan pemecahan masalah. Magang ini dilaksanakan di PT Rumpun Sari Antan I pada 15 Februari – 15 Juni 2010. Metode magang terdiri atas tiga tahap yaitu bekerja aktif di lapangan, pengumpulan data dan pengkajian data. Penulis bekerja di lapangan sebagai karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor rawat, mandor panen, mandor pabrik dan pendamping asisten Afdeling serta pendamping asisten pabrik. Magang mengambil aspek khusus pemanenan dan pasca panen kakao. Pengamatan yang dilakukan yaitu presentase tingkat ketepatan pemanen, kesalahan pemanen, analisis biji kakao basah (BCB) dan analisis biji kakao kering (BCK) serta hasil sortasi. Untuk menilai tingkat ketepatan pemanen digunakan indikator tingkat kematangan buah. Pengamatan dilakukan terhadap 10 pemanen dari Afdeling B2. Buah yang diamati berasal dari umbukan hasil panen masing-masing pemanen. Kesalahan pemanen dilihat dari presentase kerusakan bantalan buah. Pengamatan dilakukan terhadap 10 orang pemanen Afdeling B2. Analisis biji kakao basah, analisis biji kakao kering dan hasil sortasi menggunakan data sekunder perusahaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat ketepatan pemanen sebesar 65.8 % dan tingkat kesalahan pemanen 11.6 %. Masalah yang terjadi dalam proses pemanenan yaitu kehilangan hasil dan pengangkutan BCB. Kondisi jalan dan sarana transportasi yang kurang memadai menyebabkan proses pengangkutan BCB terhambat. Perlu dipilih alat transportasi yang lebih efektif dan dilakukan perbaikan jalan. Sedangkan hasil analisis BCB dan BCK selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan kualitas. Namun, penurunan kualitas BCK masih memenuhi Standar Nasional Indonesia. Pada tahun 2009 kualitas biji kakao kering yang dihasilkan PT RSA 1 mengalami penurunan, grade IA yang mengalami penurunan sebesar 1.8 % sementara grade IC dan UG mengalami peningkatan sebesar 1.4 % dan 0.4 %. Diperlukan peran mandor untuk mengawasi dan memberi instruksi sesuai prosedur yang seharusnya kepada karyawan untuk mengurangi kesalahan kerja.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengelolaan Panen Dan Pasca Panen Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Di Kebun Pt Rumpun Sari Antan 1, Cilacap, Jawa Tengahen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record