Show simple item record

dc.contributor.authorIndriyati, Sari
dc.date.accessioned2011-05-04T02:04:03Z
dc.date.available2011-05-04T02:04:03Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44750
dc.description.abstractHortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang berperan cukup besar dalam menghasilkan devisa. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekspor komoditas hortikultura selama lima tahun terakhir (2001- 2005) yang cukup besar yaitu 19,56. Indonesia merupakan negara tropis yang sangat potensial menghasilkan produk-produk pertanian yang khas, sehingga memiliki peranan besar dalam ekspor komoditas pertanian dunia. Salah satu komoditas yang sangat diminati pasar dunia adalah komoditas hortikultura terutama buah-buahan, seperti nanas, pepaya, alpukat, dan mangga yang digolongkan ke dalam buah eksotik. Nenas merupakan buah unggulan ekspor kedua, setelah manggis pada tahun 2004. Volume ekspor nenas pada tahun 2004 sebesar 2.431.263 kilogram atau mengalami peningkatan sebesar 6,4 persen dari tahun sebelumnya. Permintaan ekspor nenas yang cukup tinggi merupakan pendorong bagi peningkatan produksi nenas dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan nenas dari negara lain. Diharapkan buah nenas yang diproduksi di dalam negeri yang ditujukan untuk ekspor dapat memiliki dayasaing baik di pasar domestik maupun di pasaran internasional. Sumatera Selatan merupakan salah satu sentara produksi tanaman nenas. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi nenas di Sumatera Selatan diantaranya Kota Prabumulih dengan luas lahan sebesar 3.672 hektar dan Kabupaten Ogan Ilir seluas 786 hektar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis dayasaing pengusahaan buah nenas di Kota Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir (2) menganalisis dampak kebijakan pemerintah serta perubahan harga input dan output terhadap dayasaing pengusahaan buah nenas di Kota Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kedua lokasi tersebut merupakan sentra produksi nenas di Provinsi Sumatera Selatan. Pelaksanaan pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2006 sampai Januari 2007. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui dayasaing suatu komoditi dan dampak kebijakan pemerintah terhadap komoditi tersebut yaitu Policy Analysis Matrix (PAM).en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectNenas, Karet, Sumatera Selatan-Prabumulih-Ogan Iliren
dc.titleAnalisis dayasaing buah nenas model tumpang sari dengan karet:kasus di Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Prabumulih dan di Desa Payaraman, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record