Show simple item record

dc.contributor.authorPuspita, Bunga Dara
dc.date.accessioned2011-05-03T03:44:49Z
dc.date.available2011-05-03T03:44:49Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44664
dc.description.abstractJagung merupakan salah satu tanaman palawija yang paling utama di Indonesia, sehingga kebutuhan terhadap jagung sangat besar. Di Indonesia umumnya pertanaman jagung dilakukan di tanah Ultisol. Pemanfaatan pada tanah Ultisol memiliki kendala yaitu tingkat kesuburan tanahnya yang rendah sehingga dapat menghambat pertumbuhan tanaman terutama tanaman pangan bila tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan adanya efisiensi dalam pemupukan. Pemupukan dapat ditingkatkan efisiensinya apabila ditambahkan bahan humik. Bahan humik dapat meningkatkan penyerapan hara oleh tanaman. Menurut Goenadi dan Sudharama (1995) fungsi asam humat yang terkandung di dalam bahan humik sangat nyata terhadap peningkatan serapan hara tanaman, sehingga pemupukan dengan menggunakan pupuk yang mengandung bahan humik memungkinkan dosis pupuk yang diperlukan nyata lebih kecil dibandingkan pupuk konvensional (Urea, TSP, dan KCl). Pupuk Organik Cair (POC) mengandung bahan humik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan dapat melepaskan hara secara berangsur sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga efisiensi penggunaan pupuk dapat optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Pupuk Organik Cair (POC) yang dikombinasikan dengan Pupuk Konvensional terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun), pipilan kering jagung, biomassa kering tanaman jagung dan sifat kimia tanah akhir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 di Kebun Percobaan yang berada di daerah Parung Aleng, Cijayanti, Bogor dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 6 perlakuan, yaitu Kontrol, Pupuk Konvensional, POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 100%, POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 75%, POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 50% dan POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 25%. Masing-masing perlakuan 3 kali ulangan, sehingga didapatkan 18 petak percobaan. Setiap satuan percobaan berupa petak percobaan berukuran 3 m x 3 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum perlakuan pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman jagung). Perlakuan POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 75% cenderung menghasilkan tinggi tanaman dan jumlah daun yang tertinggi. Walaupun perlakuan pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi perlakuan berpengaruh nyata terhadap peningkatan pipilakn kering dan biomassa kering tanaman jagung. Produksi pipilan kering dan biomassa kering tanaman jagung tertinggi dihasilkan dari perlakuan POC 3 l/ha + Pupuk Konvensional 75% yaitu berturut-turut sebesar 3,03 ton/ha dan 18,95 ton/ha. Pada analisis tanah akhir, perlakuan pemupukan berpengaruh nyata terhadap pH KCl, Na-dd, Mg-dd, KTK, C organik, N total, P-Bray I dan P-HCl 25%, sedangkan perlakuan pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap pH H2O, Ca-dd, K-dd, KB dan Al-dd.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleUji efektivitas pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.), dan sifat kimia tanah pada tanah ultisol Cijayanti, Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record