Show simple item record

dc.contributor.authorPane, Jupiter Sitorus
dc.date.accessioned2010-10-14T04:30:02Z
dc.date.available2010-10-14T04:30:02Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40677
dc.description.abstractAda empat hal yang menjadi tujuan penelitian, pertama, menganalisis secara spasial kemungkinan penyebaran bahan radionuklida bila terjadi kecelakaan suatu Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Ujung Lemahabang; kedua, menganalisis dampak radiologi secara individu dan kolektif dan dampak ekonomi yang ditimbulkannya, ketiga, menganalisis pertumbuhan penduduk dan pengaruhnya terhadap dampak radiologi dan ke empat menganalisis pemanfaatan ruang sekitar PLTN dalam kaitannya dengan penyiapan tanggap darurat. Hipotesis dari penelitian ini adalah: melalui pengendalian pemanfaatan ruang sekitar PLTN dan perencanaan sistem tanggap darurat penduduk dapat terhindar dari dampak radiologi lebih besar bila terjadi kecelakaan. Studi dilakukan dengan observasi ke lapangan, mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menganalisisnya berdasarkan distribusi pelepasan radionuklida pada kondisi kecelakaan parah. Pelepasan radionuklida dihitung mengikuti fasa lolosnya radionuklida melalui berbagai lapis (barrier) sampai ke pengungkung. Sumber radionuklida yang keluar dari pengungkung didispersi ke atmosfir dengan menggunakan model distribusi Gauss untuk mengestimasi sebaran konsentrasi dan dosis individu. Berdasarkan perkiraan dosis ini dan dengan bantuan sistem informasi geografis (SIG) disusun zone kedaruratan yang meliputi zone PAZ, 0-2 km, UPZ, 2-10 km, LPZ, > 10 km. Selanjutnya diperkirakan besar dampak radiologi dan biaya kerusakan yang ditimbulkannya. Hasil penting dari penelitian ini adalah: (1) teridentifikasinya sebaran dosis dominan pelepasan bahan radionuklida yaitu ke arah Selatan, lokasi critical group pada radius 500 m ke arah Barat, dan zone ekslusi pada jarak < 1 km dari Ujung Lemahabang, (2) terbukti bahwa tidak terdapat dampak radiologi segera oleh pelepasan bahan radionuklida pada kondisi normal maupun kecelakaan, namun untuk jangka panjang dampak tersebut menunjukkan konsekuensi namun masih dibawah batas yang diijinkan, (3) terindikasi bahwa pola pertumbuhan penduduk di sekitar PLTN berpusat pada kota berpenduduk rapat dengan jarak di atas 10 km dari PLTN, hal ini sesuai dengan persyaratan penentuan lokasi PLTN dimana PLTN harus dibangun jauh dari pusat kerapatan penduduk untuk menghindari dampak radiologi yang lebih besar dan biaya kerusakannya, 4) kondisi pemanfaatan ruang saat ini masih berpenduduk rendah karena wilayah didominasi oleh perkebunan karet dan tidak ada aktivitas yang dapat mengancam beroperasinya PLTN. Kondisi ini harus dipertahankan dengan memasukkan rencana lokasi PLTN ini ke dalam kebijakan tata ruang Kabupaten Jepara, demikian pula hasil ini dijadikan landasan untuk mempersiapkan rencana tanggap darurat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Dampak Radiologi dan Pemanfaatan Ruang Sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Dalam Penyiapan Tanggap Daruratid
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record