Show simple item record

dc.contributor.authorSucipto, Hadi
dc.contributor.authorCarwidah
dc.contributor.authorHarjono, Satrio
dc.date.accessioned2010-07-19T05:05:25Z
dc.date.available2010-07-19T05:05:25Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/33745
dc.description.abstractMengkudu (Morinda citrifolia) merupakan tanaman yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Saat ini, pengolahan dan pemanfaatan mengkudu di masyarakat semakin meluas dan dalam pengemasan yang berbagai bentuk. Pemanfaatan khasiat mengkudu khususnya pada daun juga telah banyak dilakukan. Penyajian daun mengkudu dalam bentuk keripik merupakan penganekaragaman makanan jenis baru. Keripik merupakan makanan yang bisa disantap langsung maupun dijadikan lauk ketika makan sebagai pengganti kerupuk. Pembuatan keripik daun mengkudu ini didasari oleh belum optimalnya pemanfaatan khasiat daun mengkudu, khususnya untuk kesehatan dan makanan alternatif. Di samping itu, juga karena banyaknya gangguan kesehatan masyarakat akibat gaya hidup dan pola makam modern yang banyak mengandung zat aditif yang kurang baik bagi kesehatan. Produksi keripik ini dilakukan di wisma Indramayu, Babakan Lio 49 RT 1 1 RW X, kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Kota Bogor Barat. Sebelumnya telah dilakukan analisa Trend Pasar dan masa depan pengembangan industri keripik daun mengkudu dengan pendekatan dari sisi metode pemasaran dan segrnentasi pasar. Pendekatan tersebut dijadikan landasan dalam kegiatan proses produksi, penanganan limbah produksi, dan rencana pemasaran,. Pada awal produksi, banyak kendala yang dihadapi diantaranya, pertama, pembuatan formula relatif lama karena sifat daun mengkudu yang agak pahit sehingga produksi dan pemasaran tersendat, kedua, sistem pemasaran yang dilakukan masih sebatas pertemanan dan kekerabatan sehingga omzet kurang maksimal, ketiga, konsentrasi dalam menjalankan perusahaan yang belum maksimal karena terbentur aktifitas akademik dan organisasi yang diikuti, keempat, naiknya harga-harga bahan sehingga pencapaian target pendapatan kurang maksimal. Prospek ekonomi produksi keripik daun mengkudu ini cukup menggiurkan karena dari penjualan yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata keuntungan sebesar 30% untuk tiap kali produksi. Seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang diperoleh, didapatkan strategi dalam memaksimalkan hasil. Pertama, pemilihan bahan baku daun mengkudu yang lebih baik yaitu daun muda dan melakukan periakuan pada daun yaitu direbus, kedua, senantiasa mengajukan diri untuk kerjasama dengan beberapa toko dan warung, ketiga, melakukan penambahan dan efisiensi produksi, keempat, senantiasa mengembangkan kualitas produk (rasa dan kemasan) dan alat-alat produksi yang digunakan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleUsaha produksi keripik daun mengkudu sebagai makanan berbigi dan bernilai ekonomis tinggiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record