dc.description.abstract | DNA prasejarah (ancient DNA) merupakan DNA yang berasaI dari sisa organisme masa laIu. Teknik studi DNA prasejarah telah diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya zoologi hewan punah. Hmu forensik, dan antropologi molekul. Penelitian ini mcrupalcan bagian dari penelitian yang dilalcukan Lembaga Biologi Molekul Eijkman yang bertujuan utama mempelajari antropologi molekul populasi di kepulauan Nusantara. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variasi sekuens daerah hipervariabel I (HVR-I) D-loop DNA mitokondria (mtDNA) yang diisolasi dari tulaog prasejarah situs arkeologi Tadulako, Sulawesi Tengah dan membandingkannya dengan yang dimiliki manusia Sulawesi kini serta mengidentifikasi jenis kelamin tulang manusia prasejarah tersebut. DNA tulang prasejarah diisolasi berdasarkan metode isolasi silica-based purification. DNA basil isolasi diampJifikasi dengan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk melipatgandakan daerah HVR-I D-loop mtDNA. Hasil amplifikasi kemudian disekuensing dengan metode dideoxy-rermi.tultor (metode Sanger). Ditemukan sepuluh macam polimorfisme nukleotida lunggal (single nucleotide polymorphismsISNP's) pada DNA empat sampel tulang prasejarah yang berhasil disekuensing dari lima sampel, yaitu T614OC, C16148T, A16183C, TI6217C, C16223T, Tl6249C, C16278T, Tl6311C, Tl6362C, dan T16519C. Analisis filogenetik menunjukkan bahwa DNA prasejarah Tadulako merupakan DNA manusia modern dan termasuk dalam suku bangsa Austronesia serta secara | id |