Show simple item record

dc.contributor.authorAsyiyah, Nur
dc.date.accessioned2010-06-03T11:33:40Z
dc.date.available2010-06-03T11:33:40Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27459
dc.description.abstractKebutuhan atas sayuran diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan produksi sayuran untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, upaya peningkatan produksi sayuran ini sering dihadapkan pada kendala yang cukup sulit diantaranya adalah serangan hama dan patogen tanaman. Untuk mengatasinya, mayoritas produsen atau petani memilih pestisida sintetik untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan hasil pengendalian lebih cepat. Sementara itu, konsumen menginginkan produk pertanian yang aman konsumsi, bebas residu pestisida dan aman bagi lingkungan. Solusi yang dapat ditawarkan untuk masalah ini adalah dengan penggunaan insektisida nabati yang dinilai relatif lebih aman bagi manusia dan lingkungan karena bersifat mudah terurai (biodegradable). Penelitian insektisida nabati telah banyak dilakukan. Tanaman yang telah terbukti dapat dijadikan sebagai bahan insektisida nabati diantaranya adalah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl., Piperaceae) dan srikaya (Annona squamosa L., Anonaceae). Kedua tanaman tersebut telah dibuktikan efektif mengendalikan beberapa jenis serangga hama. Campuran ekstrak keduanya efektif untuk mengendalikan Crocidolomia pavonana (Lepidoptera: Pyralidae) dengan mortalitas 100% pada konsentrasi 0,1%. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hama sasaran lain campuran kedua ekstrak tersebut yang diberi nama formulasi RSA1. Formulasi RSA1 merupakan campuran ekstrak cabe jawa dan srikaya dengan perbandingan 2:1 yang dicampurkan pelarut dan adjuvant. Penelitian ini terdiri dari empat pengujian, yaitu uji formulasi RSA1 terhadap Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae), Maruca testulalis (Lepidoptera: Pyralidae), Helicoverpa armigera (Lepidoptera: Noctuidae) dan C. pavonana yang disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi RSA1 efektif mengendalikan C. pavonana dengan tingkat mortalitas mencapai 100% pada konsentrasi 0,2% pada 48 jam setelah perlakuan (JSP). Mortalitas S. litura mencapai 30% pada konsentrasi 0,2% dan 26,7% pada konsentrasi 0,1% dengan metode celup daun, sedangkan dengan metode semprot larva hanya mencapai 20% pada konsentrasi 0,2% dan 13,3% pada konsentrasi 0,1% pada 72 JSP. Mortalitas H. armigera mencapai 66,7% pada konsentrasi 0,2% dan 60% pada konsentrasi 0,1% dengan metode celup daun, sedangkan dengan metode semprot larva hanya mencapai 6,7% pada konsentrasi 0,2% dan 3,3% pada konsentrasi 0,1% pada 72 JSP. Mortalitas M. testulalis mencapai 70% pada konsentrasi 0,2% dan 50% pada konsentrasi 0,1% pada 72 JSP. Walaupun demikian, hasil pengujian terhadap H. armigera dengan metode celup dan hasil pengujian terhadap M. testulalis dinilai cukup baik karena efektivitasnya hampir mendekati 80% dan diperkirakan dapat mengurangi kerusakan pada tanaman. Apabila diaplikasikan di lapangan, perbedaan dan keragaman hasil pengujian yang diperoleh kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu lama penyimpanan bahan uji, jenis bahan uji dan faktor dalam serangga uji.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePerluasan Hama Sasaran Formulasi Insektisida Nabati RSA1 Pada Tiga Spesies Serangga Hama Sayuranid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record