Show simple item record

dc.contributor.authorPulunggono, Heru Bagus
dc.date.accessioned2010-05-26T02:16:51Z
dc.date.available2010-05-26T02:16:51Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/25563
dc.description.abstractStudi tentang pemanenan madu secara tradisional dalam hal kondisi sosial- Iingkungan telah dilakukan di pusat penghasil madu di Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang dan Mollo Selatan dan Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah kombinasi survei lapang dan interview terstruktur. Dari hasilpenelitian ini, menunjukkan bahwa penghasil madu umumnya daerah terpencil dan hutan tempat pohon madu merupakan hutan tutupan adat. Distribusi pohon madu berbeda antara daerah tinggi dan daerah rendah. Pohon madu yang umum ditemui antara lain bonak (Tetrameles nudiflora). lcabesak (Acacia leucophloea). neke (Gossampinus malabarica). nitas (Sterculia /oetida), ang/cai (Albizzia chinensis). beringin (Ficus benyamina) dan kapuk (Ceiba pentandra). Musim panen madu ada dua yaitu Juni - Juli dan September - Oktober. Nektar dan polen umumnya berasal dari ampupu (Eucalyptus urophylla) dan hue (Eucalyptus alba), jambu air (Eugenia spp) dan kosambi (Schleicera oleosa). Pemilik pohon madu ini secara tradisional berpartisipasi dalam menjaga hutan. Pemanenan, konservasi dan distribusi pohon madu masih dilakukan secara adat. Hasil madu mempunyai kontribusi yang cukup penting bagi penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kata kunci: tradisional, pemanenan, madu, dan/anik.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleTraditional Bee Honey Harvesting In West Timor, Indonesiaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record