Show simple item record

dc.contributor.authorKartiko, Cahyo
dc.date.accessioned2010-05-17T06:45:31Z
dc.date.available2010-05-17T06:45:31Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22406
dc.description.abstractGula merupakan komoditas strategis yang memegang peranan penting dalam sistem perekonomian di Indonesia. Produksi gula dalam negeri tidak mengalami perkembangan akibat ketersediaan bahan baku tebu yang masih belum mencukupi dan kapasitas giling pabrik-pabrik gula yang rendah. Mengingat kondisi tersebut, pemerintah berusaha meningkatkan produksi dengan menetapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan agroindustri tebu di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menentukan pola distribusi tebu optimal dari beberapa wilayah penghasil tebu ke pabrik-pabrik gula di Jawa Timur, (2) memprediksi dampak positif pola distribusi tebu optimal terhadap usahatani dan agroindustri tebu, (3) memprediksi keragaan agroindustri tebu dan perkembangan wilayah Jawa Timur setelah dilakukan penentuan alokasi agroindustri tebu. Penelitian ini berlokasi di Propinsi Jawa Timur. Satuan pengamatan berupa wilayah kabupaten penghasi1 tebu dan pabrik gula yang beroperasi pada tahun giling 1994-1995. Pengumpulan data dimulai bulan April sampai dengan September 1997, kemudian secara bertahap dilakukan pemilihan data, pengolahan data, interpretasi , analisis deskriptif dan model optimasi matematik serta penulisan skripsi. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui perkembangan produksi tebu di Indonesia dengan menggunakan data-data sekunder dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1997. Analisis model optimasi matematik menggunakan program linier transportasi dengan GAMS (Gel1eral Algebraic Modelling System). Analisis yang dilakukan secara garis besar berupa pengalokasian pengangkutan produksi tebu dari lahan petani ke pabrik gu1a dengan tujuan meminimumkan biaya angkut selama satu kali musim tanam. Penyusunan model dilakukan dengan memperhatikan hasil analisis pendahuluan, wilayah penghasil tebu, angkutan dan jumlah pabrik gula. Wilayah kerja pabrik gula di Jawa Timur yang diteliti mencakup 26 kabupaten dengan 33 pabrik gula. Alat angkut yang dipergunakan menggunakan sistem angkutan truk, sedangkan pabrik gula merupakan penerima hasil tebu yang utama. Kapasitas giling pabrik gula di Jawa Timur ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Gubrnur KDH TK I Nomor 64 tahun 1991 dan dalam operasionalnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati KDH TK II masing-masing kabupaten.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleDinamika Produksi dan Distribusi Tebu Serta Implikasinya terhadap Keragaan Agroindustri dan Perkembangan Wilayah Jawa Timurid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record