SISTEM INFORMASI RECORD KEEPING UNTUK PROSES CONTROL PADA PROGRAM HAZARD ANALYSIS and CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) FROZEN SCARLET SNAPPER NATURAL FILLET di PT. DHARMA SAMUDERA FISHING INDUSTRIES, Tbk.
Abstract
Pembuatan FISH 2002 dalam skripsi ini diiatar belakangi dengan semakin ketatnya persaingan di era perdagangan bebas dan teknologi informasi. Berbagai macam standarisasi telah melekat untuk setiap produk yang mempunyai orientasi ekspor; mutu, keamanan pangan, lingkungan sampai kepada hak asasi manusia. Di bidang Industri hasil perikanan, Indonesia sebagai negara maritim memiliki berbagai keunggulan Comparative. Namun hal tersebut belumlah mencukupi, Direktorat Jenderal Perikanan, pada tahun 1998 telah mencanangkan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) dengan mengadopsi konsep Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) sebagai upaya meningkatakan daya saing komoditas hasil perikanan yang diperdagangkan dalam pasar global. Unit Pengolahan Ikan yang berorientasi ekspor telah menerapkan program HACCP. HACCP sebagai sistem yang menjamin keamanan pangan, mutu dan nilai ekonomi mempunyai suatu tahapan yang sangat penting yaitu pencatatan (Record Keeping). Efisiensi dan efektifitas merupakan faktor penting di era sistem dan teknologi informasi saat ini. FISH 2002 dirancang sebagai komputerisasi dari sistem Record Keeping yang mengambil studi kasus di PT. Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI), Jakarta. Produk yang diamati adalah "Frozen Scarlet Snapper Natural Fillef atau biasa disebut SS Natural. Penerapan Program HACCP di PT. DSFI dikordinir oleh Departemen Quality Control (QC) yang dipimpin oleh seorang QC Manajer dan dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu ; Sanitation & Higiene, Workers Monitor, Process Control dan Laboratory. Masing - masing kepala bagian dipimpin oleh QC Staff yang dibantu oleh QC Operator untuk aktivitas di lapangan. Lingkup studi kasus FISH 2002 hanya memfokuskan pada bagian Process Control yang bagian ini mempunyai tanggung jawab terhadap pengawasan Crtiticai Control Point (CCP) atau Titik Kendali Kritis. CCP yaitu sesuatu tahapan yang mana kemungkinan adanya resiko hazard (bahaya) apabila tidak dilakukan pengendalian akan membuat resiko pada Keamanan pangan, cacat mutu produk dan Kerugian konsumen secara ekonomi. Merancang FISH 2002 terlebih dahulu membuat HACCP plannya. Untuk penyusunan program HACCP perlu terlebih dahulu disusun dokumen-dokumen Prosedur standar operasional, baik mengenai teknik penanganan dan pengolahan atau (Good Manufacturing Practises (GMP)), penerapan Sanitasi Higiene atau Standar Sanitation operating prosedur (SSOP). Hasil rekaman GMP dan SSOP tersebut, dianalisis terhadap kemungkinan terjadinya resiko bahaya.