Show simple item record

dc.contributor.authorNuriah, Muthiatun
dc.date.accessioned2010-05-15T07:45:48Z
dc.date.available2010-05-15T07:45:48Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.citationBogorid
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21880
dc.description.abstractSalah satu kebijakan yang berpengaruh besar dalam keberhasilan pemasaran adalah kebijakan harga. Agar harga dapat memberi keuntungan yang optimum maka dalam menetapkan harga suatu prod uk, perusahaan harus menganalisa terlebih dahulu keadaan dan perilaku pasar dimana ia akan memasarkan produknya. Pada saat perusahaan akan menetapkan kembali harga praduk, informasi tentang sensitivitas produknya terhadap harga sangat diperlukan. Salah satu alternatif untuk mengetahui sensitivitas harga suatu produk adalah dengan menggunakan analisis data preferensi. Ada beberapa metode yang ditawarkan untuk menduga tingkat sensitivitas harga yang menggunakan data preferensi yaitu metode Huisman (dalam Wijayanto, 1994), metode Model Linear Terampat atau Generelized Linear IVladel (GLM) oleh Wijayanto (I994) dan metode Kuadrat Terkecil Terampat atau Generalized Least Square (GLS) oleh Simanjuntak (I 996). Wijayanto (I 994) mengatakan bahwa pendugaan dengan metode Huisman berbias dan memiliki masalah yang eukup serius mengenai penskoran. Pendugaan sensitivitas harga untuk sabun mandi dengan metode linear terampat menghasilkan dugaan yang eukup baik. Perbaikan penskoran yang diberikan oleh Sari (I997) guna memperbaiki metode Huisman belum dapat dikatakan lebih baik. Hal ini karena penskoran tersebut pad a data sabun mandi ini menghasilkan nilai dugaan yang tidak sesuai dengan realita. Sedangkan pens koran dengan membalik ranking juga belum dapat dikatakan baik, karena hasil dugaannya yang sam a dengan penskoran biasa dan nilainya masih eukup berbeda dengan hasil dugaan Metode Model Linear Terampat ataupun data asli. Sehingga perbaikan penskoran untuk metode Huisman masih diperlukan cara lain yang tidak menghasilkan Ililai dugaan yang berbias. Pendugaan kurva sensitivitas harga dad Model Linear Terampat menunjukkan Lifebuoy merupakan merek sablln mandi yang mendominasi pasar. Lifebuoy memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap harga, hal ini terlihat dad euramnya kurva scnsitivitas harga Lifebuoy tcrhadap harga. Sedangkan merek yang paling tidak sensitifterhadap harga adalah merek Giv walaupun merek tcrsebul tidak l11emiliki pangsa pasar yang besar. Atribut sabull kcschatan dan sabun keeantikan telah membentuk suatu segmentasi pasar bagi pengguna sabun mandi. Para pengguna sabun yang masuk segmentasi pengguna sabun kcsehatan ridak akan berpindah ke sabun kccantikan saat merek yang dipakai saat ini naik harganya. Mcrcka tctap akan mencari mcrek lain yang mCl11iliki atribut sabun kcsehatan, waJaupun sabun kecantikan tidak menaikkan harga atau lebih murah harganya. Hal ini terlihat dari sabun kesehatan Lifebuoy dan Nuvo yang saling mengal11bil pasar pada saat masing-masing merek I11cnaikan harga dan tidak berpindah kc sabun yang Illcmiliki atribut sabun kccantikan. Lux memiliki pcngguna yang sensilif tcrhadap harga dan pengguna yang setia padanya. Pcngguna yang sensitif terhadap harga akan lebih memilih berpindah kemerek yang memiliki image berkualitas baik dari pada berpindah ke sabun keeantikan bennutu rendall. Untuk Giv peningkatan harganya tidak terIalu menyebabkan merck tersebut kehilangan pasar.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis data preferensi sabun mandiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record