Show simple item record

dc.contributor.authorDarusman, Huda Shalahudin
dc.date.accessioned2010-05-14T09:07:08Z
dc.date.available2010-05-14T09:07:08Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21718
dc.description.abstractSimian retrovirus tipe-D serotipe-2 (SRV -2) telah dikenal sebagai agen causatif dari Simian Acquired Imnnmodefficiensy Syndrome (SAIDS) pada genus Macaca yang mempuuyai gejala klinis serupa dengan AIDS pada manusia. Gejalagejala utama dari infeksi SRV-2 ini adalah gejala imunosupresi, penyakit onkogenik (tumor) dan berbagai infeksi oportunistik (Gardner, 1988; Lerche, 1992). Secara alami genus Macaca sangat. rentan terhadap infeksi virus tersebut, keadaan ini menjadikan Macaca sebagai hewan model yang baik untuk mempelajari patogenesis penyakit, imunosupresi dan strategi pengobatan antiretroviral (Salzman, 1986; Benveniste et a!., 1988; Pamungkas et al., 1991). Sebagai hewan yang potensial dan berharga untuk penelitian AIDS dan penelitian biomedis lainnya, Macaca harus terbebas dari iufeksi SRV-2 atau Specific Pathogen Free (SPF) terhadap SRV-2, karena kelainan status imunologi dapat menyebabkan keraguan dalam keabsahan dan interpretasi ketika menggunakan hewan yang tidak SPF SRV-2 tersebut. . Untuk mewujudkan hewan cob a yang SPF, khususnya sebagai hewan coba AIDS, diperlukan uji-uji serologis yang dapat mengetahui status virologis dan imunologis terhadap virus SRV tipe-D. Teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) telah dikenal sebagai uji penapisan (screening test) dan teknik Western Blot (WB) sebagai uji konfirmatori (confirmatOlY test) yang mengkonfirmasi atau meneguhkan hasil uji penapisan. Kedua uji tersebut menuntut berbagai fasilitas laboratorium yang canggih dan tenaga yang sangat terlatih. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu teknik uji serologis yang mudah, praktis dan dapat dilakukan di lapangan dengan jumlah sampel yang banyak dalam waktu yang sangat singkat. Teknik Dot Blot Immunoassay (DBIA) diharapkan dapat menjadi alternatif uji serologis yang mempunyai kelebihan-kelebihan diatas (Ibrahim et a!., 1998). Pengembangan teknik DBIA yang dilakukan melalui pengujian 78 sampel serum dan plasma Macaca jascicularis dan Mnemesterina, menghasilkan beberapa parameter yang mewakili kualitas dari suatu uji retroviral, yaitu sensitivitas sebesar 88,89%, spesifisitas 71,67% dan efisiensi uji sebesar 75,64%. Berdasarkan parameter diatas dan beberapa keunggulan komparatifnya, teknik ini dapat digunakan sebagai uji penapisan untuk mendeteksi antibodi terhadap SRV -2.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titlePengembangan Uji Penapisan Antibodi Terhadap Simian Retrovirus Tipe-D Serotipe-2 (Srv-2) Dengan Teknik Dot Blot Immunoassayid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record