Gambaran Histopatologi Organ Hati Pada Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis) Diabetik Eksperimental
Abstract
Diabetes adalah sindrom akibat hiperglikemia kronis disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein karena berkurangnya efek insulin. Epidemiologi diabetes di Indonesia mencapai kekerapan 1,4-6%. Melihat tendensi kenaikan kekerapan diabetes secara global terutama akibat peningkatan kemakmuran masyarakat, maka dalam kurun waktu satu atau dua dekade yang akan datang angka kekerapan diabetes meuitus di Indonesia akan meningkat. Mempelajari diabetes meuitus dengan menggunakan hewan model, akan memberikan pengertian yang lebih baik mengenai proses biokimia maupun keterlibatan organ-organ yang sulit dipelajari pada manusia. Berbagai aspek diabetes termasuk di dalamnya genetik, fisiologi, biokimia, perkembangan komplikasi, pencegahan dan perlakuan terapi juga berhasil dimengerti berkat penggunaan hewan model . Pada akhir penelitian diabetik eksperimental monyet ekor panjang yang diinduksi dengan menggunakan auoxan, dievaluasi enam sampel organ hati secara histopatologi. Sampel tersebut dibagi ke dalam tiga ke1ompok hewan percobaan, yaitu kelompok monyet NIDDM (Non insulin dependent diabetes melitus) dengan kisaran kadar gula darah hiperglikemia antara 160-320 mg%, ke1ompok monyet IDDM (insulin dependent diabetes melitus) dengan kadar gula darah >320 mg% dan kelompok monyet kontrolnegatif dengan kadar gula darah <160 mg%. Tujuan pcnelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi organ hati pada monyet ekor panjang diabetik eksperimental dengan menggunakan pewarnaan umum Haemoloxylin Eosin (HE) untuk melihat morfologi hati dan pewarnaan khusus Periodic Acid SchifF (PAS) untuk melihat kadar karbohidrat hati (glikogen). Gambaran histopatologi hati monyet ekor panjang (Macaco fascicularis) diabetik eksperimental memperlihatkan perubahan yang sama dengan perubahan yang teljadi pada hati diabetes meuitus manusia, meskipun kerusakan yang terjadi tidaklah bersifat spesifik seperti perlemakan, infiltrasi glikogen dan degenerasi berbutir (doudy sweuing)