Kajian Daya Insektisida Alami Daun Sirsak, Daun Srikaya, Daun Mahoni, Dan Bunga Kecubung Terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitopltilus Zeamais Motsch
Abstract
Tahap pasca panen merupakan aspek yang sangat penting dalam penanganan produk hasil pertanian. Salah satu mata rantai pasca panen adalah penyimpanan pangan. Produk-produk hasil pertanian yang disimpan cenderung mengalami berbagai rnasalah antara lain kehilangan kualitatif, kehilangan kuantitatif, turunnya nilai gizi, dan turunnya daya kecambah biji. Salah satu penyebab kerusakan bahan pangan dalarn masa penyimpanan adalah serangga hama pasca panen atau hama gudang. Salah satu harna gudang yang penting adalah Sitophilus zeamais Motschulsky yang banyak ditemukan pada komoditi jagung dan beras. Oleh karena itu perlu adanya upaya pengendalian hama pasca panen sehingga kerusakan dapat ditekan sekecil rnungkin. Upaya pengendalian hama pasca panen yang umurn dilakukan adalah dengan rnenggunakan insektisida sintetik. Namun akhir-akhir ini disadari dibalik manfaatnya yang besar bagi produksi pertanian, tersernbunyi pula efek samping yang merugikan dari residu bahan kimia yang ditinggalkannya. Efek samping itu antara lain rneningkatnya daya resisten serangga serta bahaya racun bagi manusia dan hewan peliharaan. Melihat efek samping tersebut diperlukan adanya atternatif bahan lain yang bersifat tidak rnerugikan antara lain dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati berbasis tumbuh-turnbuhan sebagai insektisida alami. Penelitian-penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa banyak bahan nabati yang berpotensi sebagai sumber insektisida. Pada penelitian ini bahan nabati yang digunakan adalah daun sirsak, daun srikaya, daun mahoni, dan bunga kecubung. Tujuan penelitian ini adalah untuk rnengkaji daya insektisida dari keempat bahan nabati tersebut terhadap perkembangan Sifophilus zeamais Motschulsky. Penelitian ini rneliputi tahap persiapan terdiri atas pembiakkan serangga Sitophilus zeumais Motschulsky, pernbuatan tepung beras dan tepung nabati, serta pembuatan media oligidik dan uji coba daya insektisida. Parameter yang diamati adalah jumlah populasi serangga turunan pertama (Fl), periode perkembangan (D), indeks perkernbangan (ID), laju perkembangan intrinsik (Rm), dan kapasitas multiplikasi mingguan (k). Pada uji coba daya insektisida bahan nabati dicobakan satu faktor, yaitu menggunakan tepung nabati daun sirsak, daun srikaya, daun mahoni, dan bunga kecubung masing-masing enarn taraf yaitu 0; 2; 4; 6; 8; dan 10 %. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan tepung nabati daun sirsak 2 % dapat rnenghambat secara total perkembangan Sitophilus zeamais Motschulsky. Hal ini diperlihatkan dengan tidak keluarnya serangga turunan pertama pada media oligidik. Hal yang sama terjadi pada penambahan tepung nabati daun srikaya yang rnemberikan pengaruh nyata pada setiap parameter yang diujikan. Pengaruh nyata ini mulai terjadi pada penambahan konsentrasi 2 %. Serangga turunan pertama tidak ada yang keluar dari media oligidik dengan sernakin tinggi jumlah konsentrasi tepung daun srikaya yang ditarnbahkan. Hal ini menunjukkan bahwa daun sirsak dan daun srikaya mempunyai daya insektisida. Daya insektisida itu diduga merupakan daya antifeedant yang menyebabkan serangga tidak mau memakan media yang disediakan dan daya repellent yang menyebabkan serangga menjauhi media antara lain pada saat serangga betina akzn meletakkan telumya. Pada penambahan tepung daun mahoni dengan konsentrasi 5 % berpengaruh secara nyata terhadap kontrol dalam menurunkan jumlah populasi Sitophilus zeamais, memperkecil laju perkembangan intrinsik, dan kapasitas multiplikasi mingguan. Pada konsentrasi 4 % dapat memperpanjang periode perkembangan, dan memperkecil indeks perkembangan. Penambahan tepung bunga kecubung berpengaruh nyata terhadap jumlah populasi Sitophilus zeamais. Jumlab populasi pada media dengan konsentrasi tepung bunga kecubung 6 % berbeda nyata dengan jumlah populasi pada media kontrol, tetapi pada konsentrasi 8 % dan 10 % tidak berbeda nyata terhadap kontrol. Pada konsenhasi 4 % penambahan tepung bunga kecubung dapat memperpanjang periode perkembangan dan pada konsentrasi 2 % mampu memperkecil indeks perkembangan, laju perkembangan intrinsik, dan kapasitas multiplikasi mingguan. Tepung daun mahoni dan tepung bunga kecubung tidak memiliki daya insektisida yang cukup karena tidak malnpu menurunkan jumlah populasi serangga turunan pertama pada konsentrasi rendah. Kedua jenis bahan nabati ini kurang efektif sebagai insektisida nabati.