Keberhasilan Reproduksi Alpinia sp. dan Zingiber sp. : Penyerbukan Alami dan Penyerbukan Buatan.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keberhasilan reproduksi Alpinia sp. dan Zingiber sp. dari penyerbukan alami, keberhasilan reproduksi penyerbukan sendiri buatan (selfing) pada Alpinia purpurata, mempelajari keberhasilan reproduksi penyerbukan silang buatan pada Alpinia sp. dan Zingiber sp. yang terdiri atas: a) penyerbukan silang intervarietas (A. purpurata ’JK’ x ’JQ’ dan resiprokalnya), b) penyerbukan silang interspesies (A. purpurata ’JK’ x A. zerumbet dan resiprokalnya, A. purpurata ’JQ’ x A. zerumbet dan resiprokalnya), c) penyerbukan intergenus (A. purpurata ’JK’ x Z. ottensi dan resiprokalnya, A. purpurata ’JQ’ x Z. ottensi dan resiprokalnya, A. zerumbet x Z. ottensi dan resiprokalnya) dan mempelajari perkecambahan dan struktur kecambah Alpinia sp. dan Zingiber sp. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) yang terletak di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mulai dari bulan April sampai dengan Oktober 2008. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor pada penyerbukan alami dan penyerbukan silang buatan. Bahan yang digunakan yaitu genus Alpinia (Alpinia purpurata ‘Jungle King dan Alpinia purpurata ‘Jungle Queen’, dan Alpinia zerumbet) dan genus Zingiber (Zingiber ottensi), media tanam arang sekam, pupuk NPK serta insektisida (Regent, Confidor dan Mesyrol). Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan jumlah bunga per malai (Bg/M), Buah per malai (Bh/M), ovul per bunga (O/Bg), dan benih per buah (B/Bh). Penyerbukan dilakukan pada saat stigma reseptif mulai pukul 06.30- 14.00. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penyerbukan alami A. purpurata ‘JK’ dengan A. purpurata ‘JQ’ mempunyai jumlah bunga/malai, ovul/bunga, dan biji/buah yang lebih tinggi, daripada A. zerumbet dan Z. ottensi. Akan tetapi buah/malai, rasio buah/bunga A. purpurata (JK dan JQ) lebih rendah daripada A. zerumbet dan Z. ottensi. Dari penyerbukan sendiri tidak ada buah diperoleh yang mengindikasikan adanya fenomena self-incompatibility. Penyerbukan silang intervarietas A. purpurata ‘JK’ x ‘JQ’ memberikan keberhasilan reproduksi sebesar 0.54, sedang resiprokalnya sebesar 0.42, penyerbukan silang interspesies yang berhasil membentuk buah hanya pada persilangan A. purpurata ‘JK’ x A. zerumbet sebesar 0.008 dan persilangan interspesies lain gagal menghasilkan buah. Demikian juga dengan penyerbukan silang intergenus semua persilangan gagal menghasilkan buah. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa keberhasilan reproduksi penyerbukan alami pada spesies Alpinia purpurata sekitar 0.00074 – 0.00085 dan Zingiber ottensi sekitar 0.04. Penyerbukan sendiri pada spesies A. purpurata ‘Jungle King’ dan A. purpurata ‘Jungle Queen’ tidak dapat menghasilkan buah. Keberhasilan penyerbukan intervarietas sekitar 55% jauh lebih tinggi daripada rata-rata penyerbukan interspesies (0.33%) dan intergenus (0 %).