| dc.description.abstract | Hama gudang merupakan serangga hama yang sering menimbulkan kontaminasi dan dijumpai pada gudang penyimpanan. Serangga hama ini dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas dari komoditas simpan salah satunya pada komoditas simpan tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga hama gudang pada area produksi tepung terigu. Pengamatan dilakukan menggunakan perangkap yellow sticky trap (YST), feromon trap Ephestia (FE), dan feromon trap Tribolium (FT) serta pengambilan secara langsung di area produksi tepung terigu di DKI Jakarta. Sampel yang diperoleh kemudian diidentifikasi menggunakan kunci identifikasi dan dianalisis menggunakan Indeks Shannon-Wiener (H’), Evennes (E), dan Simpson (D). Berdasarkan hasil pemerangkapan yang dilakukan diketahui bahwa Ephestia sp. merupakan serangga yang memiliki populasi tertinggi ± 90% dibandingkan dengan populasi Tribolium castaneum, Cryptolestes ferrugineus, dan Lasioderma serricorne. Sementara itu, pada hasil pengambilan langsung teridentifikasi 2 ordo, 10 famili, dan 14 spesies serangga yaitu Sitophilus sp., T. castaneum, Alphitobius diaperinus, Palorus ratzeburgii, Latheticus oryzae, L. serricorne, C. ferrugineus, Tenebroides mauritanicus, Rhyzopertha dominica, Attagenus sp., Thaneroclerus buqueti, famili Cryptophagidae, Ephestia sp., dan Corcyra sp. Hasil analisis serangga hama pada area produksi tepung terigu di DKI jakarta masing-masing indeks secara berurutan meunjukkan kategori keanekaragaman sedang 1,15, kemerataan tinggi 0,63, dan dominasi rendah 0,45. Meskipun indeks keanekaragaman sedang, keberadaan serangga tetap dapat berimplikasi menyebabkan kontaminasi pada produk tepung terigu. Selain itu, Ephestia sp. dan Tribolium castaneum merupakan hama utama pada produk tepung terigu, sedangkan Alphitobius diaperinus merupakan hama utama pada by product sehingga keberadaannya harus dikendalikan seminimal mungkin. | id |
