Show simple item record

dc.contributor.advisorNoor, Ronny R
dc.contributor.advisorMargawati, Endang Tri
dc.contributor.authorAfansyah, Irfan
dc.date.accessioned2024-04-24T01:58:31Z
dc.date.available2024-04-24T01:58:31Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/147125
dc.description.abstractDomba backcross Merino adalah domba hasil silang balik domba ekor tipis dan domba Merino. Domba ini dikembangkan dengan harapan akan mempunyai penampilan produksi seperti domba Merino dan mempunyai ketahanan terhadap parasit cacing seperti domba ekor tipis. Penelitian ini dilakukan di Kebun Plasma Nutfah Tumbuhan dan Hewan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong, Kabupaten Bogor. Berlangsung dari bulan Oktober 2001 sampai dengan bulan Februari 2002. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari perkembangan alat reproduksi domba backcross Merino dibanding tetua murninya. Ternak yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah 115 ekor domba jantan muda berumur lima bulan yang terdiri atas 94 ekor domba backcross Merino, sembilan ekor domba Merino dan 12 ekor domba ekor tipis yang terdiri atas tujuh ekor domba Sumatera dan lima ekor domba Garut. Pengukuran dilakukan satu bulan sekali selama lima bulan terhadap bobot badan, diameter ekor epididimis kiri dan kanan (DEL dan DER), diameter testis kiri dan kanan (TDL dan TDR), tebal kulit skrotum (TKS), panjang testis kiri dan kanan (TLL dan TLR) dan lingkar skrotum (LS). Data yang diperoleh dianalisa dengan uji-t untuk mer bandingkan ukuran dan perkembangan testikel antar bangsa dan umur domba, sedangkan nilai heterosis dihitung dengan menggunakan rumus persentase heterosis relatif. Ukuran testikel domba backcross Merino dan tetua murninya secara umum tidak berbeda (P>0,05) kecuali, ukuran tebal kulit skrotum umur sembilan bulan dan panjang testis kanan umur lima bulan. Domba backcross Merino mempunyai ukuran tebal kulit skrotum dan panjang testis kanan yang lebih kecil dibanding domba ekor tipis tetapi sedikit lebih besar dibanding domba Merino. Nilai heterosis relatif domba backcross Merino bernilai negatif pada umur lima dan enam bulan, kemudian bernilai positif ketika umur tujuh bulan. mulai Bobot badan domba backcross Merino lebih besar dari domba ekor tipis (P<0,05) dari umur lima sampai delapan bulan. Dari hasil perhitungan persentase heterosis relatif, didapatkan bahwa domba backcross Merino mempunyai ukuran testikel yang sedikit lebih besar dari rata-rata tetua murninya.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcSheepid
dc.titlePerbandingan perkembangan alat reproduksi domba backcross merino jantan dengan tetua murninya (domba ekor tipis dan domba merino)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record