Show simple item record

dc.contributor.advisorYamin, M.
dc.contributor.advisorPolii, B. N.
dc.contributor.authorMeidina, Dina
dc.date.accessioned2024-04-18T06:56:26Z
dc.date.available2024-04-18T06:56:26Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146316
dc.description.abstractBulu domba merupakan hasil ikutan ternak yang memiliki potensi cukup baik. Bułu domba yang ada saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Salah satu cara yang dapat membangkitkan masyarakat untuk mulai memanfaatkan bulu domba menjadi produk yang bermanfaat dengan nilai jual yang tinggi adalah dengan penerapan teknologi yang tepat dengan modal yang rendah. Penekanan modal yang dapat dilakukan antara lain adalah pada penggunaan alat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas alat tenun bingkai tapestry dalam memproduksi tenunan dengan menggunakan benang wol dan benang sintetis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membangkitkan industri kecil pengolahan bulu domba. Rancangan percobaan yang dilakukan merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola saerah dengan menggunakan 3 perlakuan jenis benang, yaitu benang wol, benang akrilik kecil dan benang akrilik besar masing-masing dengan 10 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan sidik ragam (ANOVA), dan perbedaan yang terjadi dilanjutkan dengan Uji Duncan. Peubah yang diamati adalah sifat fisik benang yang meliputi nomor benang, kekuatan tarik dan mulur benang dan diameter benang. Produksi tenunan diamati melalui pengukuran terhadap jumlah benang yang digunakan dalam satuan meter dan satuan gram dan luas tenunan yang dihasilkan Analisis ekonomi sederhana dilakukan untuk mengetahui biaya produksi pembuatan tenunan. Diameter serat ketiga benang yang digunakan tidak berbeda nyata. Hasil yang diperoleh dari pengukuran terhadap nomor benang dan kekuatan tarik adalah adanya perbedaan yang sangat nyata pada benang akrilik kecil, akrilik besar dan wol. Kekuatan mulur benang setelah diuji lanjut dengan Duncan menunjukkan bahwa pada benang wol dan benang akrilik besar tidak menunjukkan perbedaan tetapi kekuatan mulur kedua benang ini berbeda dengan benang akrilik kecil, ini disebabkan oleh adanya perbedaan diameter dan kepadatan benang. Diameter ketiga benang yang diukur terdapat perbedaan yang sangat nyata, perbedaan ini dapat terjadi karena proses pemintalan benang yang berbeda. Produksi tenunan yang diamati pada berat benang dan luas tenunan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata, perbedaan ini terjadi karena ketiga jenis benang tersebut mempunyai ukuran yang berbeda. Pengukuran panjang benang yang digunakan dalam satuan meter setelah melalui uji Duncan, benang wol dan akrilik besar tidak berbeda nyata. Analisis ekonomi sederhana untuk biaya produksi pembuatan tenunan menunjukkan bahwa produk dengan menggunakan benang wol ternyata lebih murah dari kedua jenis benang yang lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcWoolid
dc.titleProduktivitas alat tenun tapestry untuk hiasan dinding dari benang wol dan sintesisid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record