Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati
dc.contributor.authorRusli, Vita Lita
dc.date.accessioned2024-04-18T06:41:55Z
dc.date.available2024-04-18T06:41:55Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/146305
dc.description.abstractRhipicephalus sanguineus adalah caplak yang terutama ditemukan pada anjing yang dapat menimbulkan gangguan baik pada anjing itu sendiri, pemilik maupun lingkungan sekitarnya. Anjing sangat terganggu oleh rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan caplak tersebut sehingga anjing sering sekali menggaruk permukaan tubuhnya dan mengakibatkan terjadi perlukaan pada permukaan tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan derajat infestasi caplak pada anjing di kota Bogor. Pengambilan sampel dilakukan dari 10% jumlah anjing di setiap kecamatan di Kota Bogor pada bulan Maret Agustus 2001. Data pemilik anjing diperoleh dari Dinas Pertanian sub dinas Peternakan di daerah Kota Bogor dan data lainnya diperoleh dari hasil pengisian kuisioner. Caplak dikoleksi dari bagian kepala dan leher, punggung, abdomen, jari kaki serta ekor dengan cara diambil dengan menggunakan pinset lalu dimasukkan ke wadah berisi alkohol 70%. Caplak hasil koleksi diproses dalam bentuk preparat slide berdasarkan metode Ashadi dan Partosoejono (1992), kemudian diidentifikasi dengan menggunakan kunci James dan Harwood (1969). Berdasarkan data populasi anjing di daerah Kota Bogor pada tahun 2000-2001 terlihat bahwa jumlah anjing terbanyak ditemukan di kecamaatan Bogor Tengah yaitu sebanyak 154 ekor (20,00%). Kebanyakan berjenis kelamin jantan (71%), berusia antara 1,5-4 tahun (46%) dan jenisnya lokal (94%). Sebanyak 10% dari total populasi yaitu 44 ekor anjing jantan dan 31 ekor anjing betina, dilakukan pengamatan terhadap adanya infestasi ektoparasit caplak. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa caplak yang ditemukan menyerang anjing adalah satu jenis yaitu Rhipicephalus sanguineus. Jumlah anjing yang terinfestasi R. sanguineus sebanyak 28 ekor terdiri atas 18 ekor anjing jantan (40,90%) dan 10 ekor anjing betina (32,26%). Bila ditinjau berdasarkan kecamatan di daerah Kota Bogor, maka terlihat anjing di kecamatan Bogor Barat menujukkan infestasi terbanyak pada anjing jantan (77,77%) di bandingkan dengan daerah lainnya. Derajat infestasi tertinggi dengan kisaran +++ (11-20 ekor caplak) terdapat di kecamatan Bogor Selatan di daerah kepala dan leher, punggung, abdomen dan jari kaki. Lokasi terbanyak ditemukannya caplak yaitu di daerah kepala dan leher (14,67%). Dari segi pemeliharaan, pemberian pakan tergolong cukup baik yaitu dua kali sehari sebanyak 42 ekor (56%) dan jenis vaksinasi tidak lengkap hanya vaksin rabies saja sebanyak 40 ekor (53,33%). Serta pemberian obat kutu jarang atau bahkan tidak dilakukan sama sekali sebanyak 60 ekor (80%) dan kebanyakan anjing tersebut tidak dikandangkan sebanyak 58 ekor (77,33%).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleInfestasi caplak anjing Rhipicephalus sanguineus (Parasitiformes : Ixodidae) di daerah kota Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record